ERA.id - Jika Anda menginap di hotel, pasti akan ada sesuatu yang kurang yaitu absennya guling. Tahukah Anda alasan kenapa tidak ada guling di kamar hotel?
Tidak adanya guling di hotel tentu menimbulkan rasa penasaran. Artikel ini akan mengupas 5 alasan di balik fenomena hilangnya guling di kamar hotel.
Kenapa Tidak Ada Guling di Kamar Hotel?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini Era sajikan 5 alasan umum terkait misteri hilangnya guling di kamar hotel:
-
Tidak Dianggap Bersih
Fakta membuktikan jika guling dianggap kurang higienis. Berbeda dengan bantal yang hanya digunakan di kepala, guling umumnya dipeluk dan menyentuh berbagai bagian tubuh.
Maka tidak heran jika keberadaan guling akan menimbulkan kekhawatiran tentang kebersihannya, terutama jika digunakan oleh tamu yang berbeda-beda.
-
Mengikuti Aturan Dunia
Perlu diketahui, standar hotel internasional tidak mewajibkan guling. Di banyak negara, guling bukan bagian dari kebutuhan tidur yang umum. Hotel-hotel yang mengikuti standar internasional pun cenderung tidak menyediakannya untuk menghemat biaya dan kesederhanaan.
Guling sendiri hanya populer di Indonesia dan Belanda. Hal tersebut tidak lepas dari era pendudukan Belanda di Indonesia. Guling pada masa lampau disebut sebagai “Dutch Wife” yang biasa digunakan tentara Belanda yang tidak membawa istri ketika bertugas.
-
Membuat Sesak Kasur
Banyak yang berangapan jika guling bisa membuat tempat tidur terasa sempit. Bagi tamu yang datang berpasangan atau keluarga, ruang di tempat tidur mungkin sudah terasa terbatas.
Dengan demikian, tidak salah jika pihak hotel menganggap jika kehadiran guling di kasur bisa semakin mempersempit ruang dan mengurangi kenyamanan para pengunjungnya.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel mengenai Mengapa Tidak Ada Jam di Kamar Hotel?
-
Rawan Dibawa Pulang
Alasan lain yang mungkin dipertimbangkan hotel adalah kemungkinan guling dibawa pulang oleh tamu. Bukan tidak mungkin, guling dibawa pulang ketika ada beberapa pengunjung yang suka membawa pulang sikat gigi dan sandal hotel.
Guling yang nyaman dan berkualitas tinggi bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu untuk mengambilnya. Tapi lumayan usaha untuk membawa guling pulang dari hotel. Ada-ada saja kelakuan para tamu.
-
Hanya Disediakan bagi yang Menginginkan
Meskipun demikian, bukan berarti guling tidak tersedia sama sekali di hotel. Beberapa hotel di Indonesia, terutama yang berfokus pada tamu lokal, mungkin tetap menyediakan guling atas permintaan.
Nah bagi Anda yang terbiasa tidur dengan guling, membawa guling sendiri dari rumah bisa menjadi solusi. Hal ini memastikan kebersihan dan kecocokan guling yang digunakan.
Lantas negara apa saja yang menggunakan guling?
Dilansir dari laman Wikipedia, di negara Asia Tenggara, bantal guling banyak digunakan untuk dipeluk saat tidur. Kebiasaan ini ditemukan di Vietnam, Filipina, Kamboja, Malaysia, Indonesia, Thailand , dan Singapura.
Negara Asia lain seperti India dan Pakistan juga memiliki bantal guling yang digunakan untuk menyangga punggung selain dipeluk. Di Korea, guling disebut jukbuin, terbuat dari bambu untuk mendinginkan tubuh.
Sementara itu, di Jepang, bantal guling disebut dakimakura. Biasanya terbuat dari bambu dan digunakan sebagai pengganti istri saat sang suami bepergian jauh.
Di negara Barat, guling digunakan sebagai penyangga kepala, punggung, atau lengan. Di AS, disebut body pillow, di Denmark dan Norwegia disebut pølle, dan di Prancis disebut traversin atau polochon yang digunakan terutama oleh orang tua maupun untuk kemah.
Selain kenapa tidak ada guling di kamar hotel, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…