ERA.id - Belakangan ini YouTuber Turah Parathayana menjadi sorotan karena diduga melakukan pelecehan seksual. Mulanya, kabar ini mencuat dari akun Twitter @sandi_sa119.
Sejak saat itu, Turah Parathayana menjadi viral di media sosial, dan kerap diserang warganet. Tak kuat dengan serangan dari warganet, mahasiswa asal Indonesia di Rusia ini memberikan klarifikasi soal dugaan pelecehan seksual.
Lewat kanal YouTube-nya, Turah Parathayana menjelaskan semua kronologi yang sebenarnya. Rupanya pemilik @sandi_sa119 alias Libur Panjang adalah mahasiswa S2 di Kota Archangel, Rusia.
Turah juga menilai pemilik akun Twitter tersebut menyampaikan informasi terkait kasus dirinya dengan wanita berinisial JA seperti diprovokasi. Turah menganggap pemilik akun Twitter tersebut menjadi provokator warganet.
"Kelihatan banget nih penyampaian dari Libur Panjang yang sangat memprovokasi gitu lah, biar aku merasa bersalah di kejadian ini," ungkap Turah.
Turah juga membantah kronologi awal dari pihak JA yang menyebut bahwa ia yang mengajak JA untuk menonton film horor.
"Kronologi satu, pihak JA mengatakan aku yang mengajak nonton duluan. Padahal aku sudah punya chat dm (direct message) dari JA, dia yang ngajak aku duluan. Menurutku kita saling ngajak. Bukan aku yang ngebet," kata Turah.
Turah menambahkan masalah antara dirinya dengan pihak JA tidak dapat dibenarkan karena itu tidak ada bukti.
"Karena memang di sana kita tidak ada bukti, itu yang menjadi permasalahan. Namun kalian yang sudah mendengar kronologi di Twitter ini, dan aku sama sekali tidak ada klarifikasi, yang ini aku merasa dipojokkan lagi," sambung Turah.
Dalam video tersebut, Turah menghubungi dua teman Rusianya dan meminta pendapat mereka sosok Turah seperti apa. Kedua temannya mengatakan jika Turah tidak pernah melakukan hal-hal berbau seksual.
Ia mengatakan permasalahan dirinya dengan JA sudah selesai saat pertemuan atau mediasi kedua yang turut disaksikan oleh PERMIRA (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia) TOMSK dan Turah menerima konsekuensi.
"Di pihak saya dan pihak JA tidak akan mengungkit masalah itu lagi. Namun, di bulan Agustus 2020, masalah ini diangkat lagi oleh pihak ketiga dengan dukungan pihak JA melalui audio yang diposting di twitter," kata Turah.
"Aku menerima konsekuensi, kayak dikeluarkan dari Indonesian day, disuruh pindah lantai agar tidak sama dengan JA," tambahnya.