ERA.id - Jarang terdengar susu babi dikonsumsi manusia secara langsung. Mayoritas dari kita lebih banyak mengenal susu sapi dijadikan olahan dan dikonsumsi atau langsung diminum saja.
Sebenarnya, apa yang membuat susu babi kurang umum diterima oleh manusia? Susu babi malah tidak beracun, bahkan susu babi mengandung kandungan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi (8,5 persen dibandingkan 3,5 persen).
Dari fakta ini, komposisi kolostrum susu babi sama dengan susu sapi dalam hal protein, lemak, dan laktosa. Lantas kenapa susu babi tidak umum untuk diminum?
Jawabannya yakni:
Babi agresif
Babi betina tidak suka susunya diperah. Babi betina akan sangat agresif jika susunya diperah. Jika tidak percaya, tangkap saja seekor babi, dan jawabannya pasti sulit.
Babi mesti berbaring
Selain agresif, memerah susu babi harus mengerti kondisi babi itu sendiri, seperti air susu babi baru akan keluar kalau posisi babi berbaring. Anda bisa lihat jika induk babi menyusui anaknya. Beda hal dengan dengan sapi.
Durasi memerah sangat cepat
Babi betina mempunyai 14 puting susu, namun durasi sekali keluar air susu, hanya selama sekitar 15-30 detik. Beda hal dengan sapi yang hanya memiliki empat puting, namun durasi sekali keluar air susu lebih kurang 10 menit.
Sedikit air susu
Babi betina hanya mampu menghasilkan 5,8 liter air susu. Jauh beda dengan sapi yang bisa menghasilkan 29,5 liter. Selain itu, saat menyusui, induk babi tidak bisa hamil lagi, sehingga jaminan suplai air susu tidak memungkinkan.
Putingnya keras
Puting susu babi betina keras dan sukar diperas. Beda halnya dengan puting susu sapi yang lebih lembut dan mudah diperah.
Keju susu babi
Itu beberapa fakta menarik dari babi betina dan susunya. Walau punya banyak kekurangan, bukan berarti susu babi tidak berharga ya. Keju susu dari babi malah jadi komoditas termahal di dunia
Dari dua peternakan besar seperti Piggy’s Palace di Belanda dan satu lagi di North Yorkshire, Inggris bernama The Courtyard Dairy. Keduanya membuat keju dari susu babi dalam jumlah kecil dan menjualnya secara lokal.
Yang sangat terkenal adalah sebuah desa dari kota kecil di Italia bernama Tuscany, yang sampai saat ini masih memproduksi keju dari susu babi sejak ribuan tahun. Di Tuscany, ada keju langka yang disebut Porcorino.
Selain membelinya dari petani setempat, Anda harus membelinya di pelelangan jika ingin mencoba kelezatan keju ini. Bersiaplah untuk mengeluarkan puluhan juta rupiah karena karena keju susu babi seberat 1 kg dihargai $ 2.500 atau sekisar Rp 37 juta di lelang amal.