Cara Baru Bakti Sosial Bagi Pelajar dan Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh

| 08 Oct 2020 20:29
Cara Baru Bakti Sosial Bagi Pelajar dan Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh
Ilustrasi (Unsplash/@johnschno)

ERA.id - Semenjak pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia, institusi pendidikan melakukan penyesuaian dengan menerapkan sistem belajar secara daring. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) merilis data bahwa setidaknya terdapat 68 juta peserta didik yang belajar dari rumah pada April 2020. Seiring dengan kebijakan ini, beberapa poin pembelajaran membutuhkan penyesuaian khusus, misalnya untuk program ekstrakurikuler.

Campaign.com menginisiasi Social Fair Day sebagai alternatif bagi institusi pendidikan di Indonesia dalam memberikan kegiatan tambahan berbasis sosial kepada peserta didiknya. Inisiatif ini juga menunjang sekolah meningkatkan kepekaan sosial terhadap siswa, khususnya selama penerapan belajar secara daring.

Sebelumnya, inisiatif ini dilaksanakan secara perdana di SMA Budi Cendekia Islamic School pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2020. Diikuti lebih dari 250 siswa dari kelas 10 dan 11, mereka berhasil menyelesaikan ratusan tantangan aksi sosial di aplikasi Campaign #ForChange. Lebih lanjut, Campaign.com mengadakan Online Media Session of Social Fair Day with Campaign.com yang turut dihadiri oleh Bapak Jayus Riyadi Solikhin selaku Kepala Sekolah SMA Budi Cendekia Islamic School.

Seperti halnya di SMA Budi Cendekia Islamic School, pihak sekolah memahami adanya kebutuhan kegiatan sosial bagi siswanya. Hal ini yang kemudian menginspirasi sekolah menjalankan inisiatif Social Fair Day.

Jayus Riyadi Solikhin, Kepala Sekolah SMA Budi Cendekia Islamic School menuturkan, Social Fair Day yang berlangsung di sekolah kami selama dua hari memberikan penyegaran bagi siswa/siswi. Mereka jadi lebih mengenal beragam isu sosial seperti toleransi terhadap para narapidana, melawan kekerasan seksual di lingkungan sehari-hari, pentingnya menjaga kelestarian pangan lokal, dan lain sebagainya.

"Representatif komunitas terkait juga dilibatkan, sehingga siswa dapat berdiskusi langsung dengan mereka. Saat ini siswa/siswi kami juga telah mengikuti beragam aksi sesuai dengan ketertarikan mereka masing-masing," ujar Jayus Riyadi dalam sesi webinar, Kamis (8/10/2020). 

Sekolah dan universitas juga dapat memaksimalkan Social Fair Day sebagai wadah pengembangan keterampilan tentang kampanye sosial, tanpa dipungut biaya. Pada program ini,juga menghadirkan perwakilan komunitas dari berbagai isu sosial dalam sebuah sesi khusus. Tujuannya yakni memberikan pemahaman lebih jauh kepada peserta, berkaitan dengan gerakan dan isu sosial yang dijalankan oleh rekan-rekan komunitas.

Melalui kegiatan ini, siswa sekolah menengah juga dapat berkompetisi misalnya untuk mengurangi sampah di kantin. Campaign.com juga akan memilih Duta Kampanye sebagai apresiasi kepada pelajar yang telah membantu mengkoordinir aksi sosial. Selanjutnya, pelajar dan mahasiswa dapat mengikuti lebih dari 800 aksi melalui aplikasi Campaign #ForChange. Menyelesaikan beberapa aksi dalam program tertentu juga setara dengan berdonasi, misalnya dalam program A Better World Prize, #SiapKebiasaanBaru, #PeduliPangan, serta 10 Aksimu untuk Usaha Sosial di Indonesia.

William Gondokusumo selaku Chief Executive Officer Campaign.com memaparkan, “Campaign.com berusaha mendorong generasi muda Indonesia menjadi agen perubahan, salah satunya dengan tetap aktif mengikuti kegiatan sosial secara daring. Inisiatif Social Fair Day ini mempertemukan pelajar dan mahasiswa dengan penggiat isu sosial untuk membantu menciptakan keadaan dunia yang lebih baik. Saat ini tim Campaign.com juga sedang berdiskusi dengan lebih dari 50 sekolah di seluruh Indonesia untuk menjalankan inisiatif ini. Harapannya, Social Fair Day dapat menjadi solusi bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan kepekaan sosial kepada peserta didiknya.”

Rekomendasi