Tim Editor
ERA.id - Merasakan kesepian itu wajar. Apalagi ditinggal pasangan, tentu hasrat untuk berhubungan seks muncul. Seperti halnya dengan wanita bernama Naheed yang merasakan kesepian ditinggal suaminya, Bilal Ghulam.
Suaminya pergi bekerja dari pagi dan pulangnya malam. Hal ini membuat Naheed rindu untuk berhubungan seks dengan suaminya. Sehingga, ini membuat dirinya tega memaksa ayah mertuanya yang sudah berusia 80 tahun untuk berhubungan seks.
Tak tanggung-tanggung, Naheed memaksa ayah mertuanya untuk melakukan perbuatan tidak pantas hingga tujuh kali berturut-turut. Sehingga, sang ayah mertua tewas karena kelelahan.
Naheed disebut-sebut menjadi penyebab kematian ayah mertuanya yang berusia 80 tahun bernama Ghulam Hassan. Peristiwa menggemparkan ini terjadi Aroop, di Kota Gujranwala, Provinsi Punjab, Pakistan, Oktober 2020.
Dilansir dari Eva.vn, Jumat (11/12/2020) kepada polisi, Naheed mengaku melakukan hal tersebut kepada ayah mertuanya yang renta karena ia kesepian ditinggal sang suami, Bilal Ghulam. Mulanya, Bilal meminta Naheed untuk menjaga ayahnya, yang merupakan ayah mertua Naheed selama dia pergi.
Ghulam ditemukan tewas di rumahnya. Tubuh kakek itu ditemukan terbaring di lantai. Saat pulang dari tempatnya bekerja, Bilal sangat terkejut melihat ayahnya sudah tewas.
Awalnya, Bilal menduga ayahnya meninggal karena serangan jantung karena Ghulam memiliki riwayat penyakit tersebut. Merasa janggal dengan kepergiannya bapaknya, Bilal menghubungi pihak kepolisian.
Bilal sama sekali tidak menaruh curiga apapun kepada istrinya, Naheed. Sampai akhirnya, polisi datang untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mulai menemukan sejumlah bukti yang menggemparkan.
Polisi menemukan banyak air mani berceceran di tubuh dan pakaian si kakek. Selain itu, polisi melihat organ vital Ghulam terlihat lecet.
Petugas yakin ada hubungan seksual yang terjadi sebelum Ghulam tewas. Lalu, pihak kepolisian bertanya kepada Bilal apakah istrinya terakhir kali bersama Ghulam atau tidak.
Akhirnya, Naheed diinterogasi polisi dan menantu dari kakek tersebut memberikan pengakuan yang sangat mengejutkan.
Naheed mengaku sepanjang hari telah memperkosa ayah mertuanya sampai tujuh kali berturut-turut. Tak hanya itu, dalam dua bulan terakhir, Naheed mengaku telah berkali-kali memaksa ayah mertuanya untuk berhubungan seks.
Saat ditanya, mengapa ia tega melakukan perbuatan keji itu. Naheed mengaku suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhan biologisnya.
Laporan polisi menyatakan penyebab kematian Ghulam akibat ejakulasi 7 kali berturut-turut yang menyebabkannya sang kakek kelelahan. Selain kerusakan pada organ vitalnya, Ghulam mengalami keadaan rangsangan, aritmia, dan peningkatan air liur.
Akibat perbuatan Naheed, suaminya merasa terpukul atas kejadian menggemparkan di kotanya itu. Suaminya tidak bisa mengerti mengapa Naheed yang dimintanya merawat dan menemani ayahnya yang sudah renta malah tega memperkosanya.
Bilal mengatakan bahwa istrinya tidak menunjukkan ketidaksenangan saat diminta menjaga ayahnya. Malahan istrinya merasakan kebahagiaan, saat membantu suaminya menjaga ayah mertuanya, karena pernah melakukan hal tersebut sebelumnya.
Naheed segera ditangkap usai beberapa spesimen dikumpulkan di sekitar lokasi jenazah Ghulam. Laporan polisi setempat sudah merinci proses pemerkosaan Naheed terhadap ayah mertuanya sampai kelelahan.
Jejak air mani ditemukan di sekitar tubuh korban dan semua tanda-tandanya disasarkan kepada Naheed. Ia mengaku telah memperkosa ayah mertuanya berkali-kali selama dua bulan terakhir, dan memeras uang untuk membuatnya diam.
Hal ini membuat Naheed ditangkap dan didakwa akibat pemerkosaan dan pembunuhan terhadap ayah mertuanya. Meski begitu, Naheed membela diri bahwa dia tidak pernah ingin membunuh ayah mertuanya dan kematian ayah mertuanya karena faktor kecelakaan. Saat ini, Naheed ditahan sembari menunggu persidangan.
UPDATE:
Setelah dilakukan penelurusan lebih dalam, Redaksi Era.id mendapati fakta bahwa berita ini hoax. Redaksi memohon maaf dan memberi Klarifikasi Berita Wanita di Pakistan Perkosa Mertua hingga Tewas.
Atas kesalahan informasi yang ERA.id sampaikan, kami memohon maaf kepada pembaca. Semoga konten serupa di masa mendatang tidak terulang lagi.
