Michaela Elsiana Paruntu Pergoki Suaminya Selingkuh, Komnas Perempuan: Istri Hanya Punya Dua Pilihan

| 05 Feb 2021 11:45
Michaela Elsiana Paruntu Pergoki Suaminya Selingkuh, Komnas Perempuan: Istri Hanya Punya Dua Pilihan
Mika dan James (Foto: Instagram/@mep.lovers)

ERA.id - Sampai saat ini, video viralnya perselingkuhan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara, James Arthur Kojongian masih jadi perbincangan publik. Diketahui, istrinya bernama Michaela Elsiana Paruntu (Mika) memergoki suaminya tengah selingkuh.

Dalam video itu, Mika menghadang mobil suaminya yang tengah dikendarai bersama selingkuhannya di Jalan Raya Tomohon, Manado. Diduga, Angelica Gabriel Sepang adalah selingkuhan James Arthur Kojongian. 

Viralnya kasus perselingkuhan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara diberikan tanggapan oleh Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani. Ia mengatakan seharusnya pejabat berperan penting sebagai panutan bagi masyarakat. Sehingga, perlu adanya kebijakan dan mekanisme agar kejadian tersebut tak terjadi lagi.

"Penting untuk menekankan bahwa pejabat publik sebaiknya menjadi contoh bagi masyarakat dan dan karena itu institusi-institusi di mana pejabat publik berada perlu membangun kebijakan dan mekanisme untuk mencegah maupun menyikapi persoalan ini sehingga kejadian serupa tidak berulang di masa depan," ujar Andy Yentriyani saat dihubungi Era.id pada Rabu (3/2/2021).

Ketika mengetahui suami berselingkuh, istri hanya punya dua pilihan, yakni bertahan dengan rasa sakit hati atau bercerai. Tentu, konsekuensi yang dipilih istri berpengaruh ke depannya, terutama bagi sang anak.

"Tentunya setiap opsi yang dipilih akan mempunyai konsekuensi-konsekuensi tersendiri baik itu terhadap perkawinannya maupun terhadap anggota keluarga yang lain, khususnya anak. Ini adalah hal-hal yang terutama dipertimbangkan oleh perempuan di dalam banyak kasus yang serupa,"  kata Andy Yentriyani.

Andy Yentriyani membeberkan alasan mengapa seorang wanita masih memepertahankan rumah tangga meski telah diselingkuhi. Menurutnya, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan sang istri.

"Kekuatiran  akan kehilangan pasangan atau pada stigma janda, pandangan teologi, ketergantungan ekonomi maupun tidak ingin anak-anak kehilangan sosok ayah, apalagi jika menjadi terpidana, kerap menjadi alasan untuk perempuan tetap mempertahankan perkawinannya atau tidak mengadukan kasus perselingkuhan pasangannya itu," tutur Andy Yentriyani.

Apabila sang istri memilih untuk bercerai, tentu akan merasakan dampaknya juga. Mulai dari rasa sakit hati yang berkepanjangan hingga berdampak kepada anak.

"Sebaliknya, rasa luka psikis, kekhawatiran, cemas berkelanjutan pada potensi perselingkuhan, ataupun khawatir dampak negatif perselingkuhan pada kondisi anak bisa menjadi alasan untuk mengakhiri perkawinan," imbuh Andy Yentriyani. 

Selain itu, sang istri harus mengambil keputusan sepenuhnya. Sebab, istri menjadi korban dan dirugikan dalam berbagai aspek akibat perselingkuhan suami.

"Tidak ada pihak yang dapat mengambil alih keputusan tentang opsi apa yang sebaiknya diambil dan pertimbangan mana yang sebaiknya didahulukan. Dalam kasus serupa ini, keputusan mengenai langkah yg diambil sepenuh-penuhnya perlu ada di tangan pihak yang merasa dirugikan akibat dari perselingkuhan itu," ungkap Andy Yentriyani.

Rekomendasi