ERA.id - Perayaan hari Imlek diharapkan membawa kemakmuran, rezeki, dan berkah sepanjang tahun. Semua masyarakat Tionghoa tentunya menyiapkan berbagai keperluan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Menurut feng shui, ada beberapa hal yang tabu atau tidak boleh dilakukan selama perayaan Imlek.
Apabila dilakukan, hal itu dipercaya bisa membawa kemalangan bagi pelaku atau tuan rumah. Padahal, beberapa hal tersebut terbilang wajar jika dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Apa sajakah itu? Dilansir berbagai sumber, berikut 7 hal yang tidak boleh dilakukan selama perayaan Imlek.
1. Membersihkan rumah
Membersihkan rumah (Foto: Pexels/Cottonbro)
Sebelum merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa harus membersihkan rumah. Pada hari Imlek, masyarakat Tionghoa tidak boleh membersihkan rumah seperti menyapu hingga membersihkan peralatan dapur. Menurut kepercayaan China kuno, melakukan hal tersebut bisa membuat rezeki tersapu dari rumah atau membuang keberuntungan.
2. Keramas dan mencuci baju
Aktivitas keramas dan mencuci baju adalah larangan yang dilakukan ketika Tahun Baru Imlek. Mencuci baju dipercaya dapat menghilangkan keberuntungan yang sudah didapat di tahun sebelumnya. Sementara, keramas pada hari Imlek dianggap menghilangkan kemakmuran atau keberuntungan yang diraih pada awal tahun baru.
3. Makan bubur
Bubur (Foto: Freepik/chaded)
Makanan pertama yang tak boleh disajikan saat Imlek adalah bubur. Bagi etnis China, bubur adalah makanan yang melambangkan kesusahan dan kemiskinan. Bubur punya sejarah kelam bagi masyarakat Tionghoa karena pernah menjadi makanan di masa kelaparan. Hal ini tentu saja memiliki arti jelek. Makanya, masyarakat Tionghoa tak dianjurkan makan bubur dalam perayaan Imlek agar tak mengalami kesusahan di tahun baru China.
4. Bercerita hantu
Masyarakat Tionghoa dilarang menceritakan hantu saat Tahun Baru Imlek. Sebab, apa yang terjadi pada malam Tahun Baru akan menggambarkan apa yang terjadi sepanjang tahun selanjutnya. Cerita hantu-hantuan kerap dikaitkan dengan kematian. Maka siapa pun dilarang untuk membagikan cerita tentang hantu, zombie, atau roh orang mati.
5. Mengenakan baju warna hitam putih
Baju warna hitam putih (Foto: Pexels/Vantha Thang)
Ternyata tak sembarang pakaian yang bisa dipakai masyarakat Tionghoa untuk merayakan Imlek. Mereka dilarang untuk mengenakan busana warna hitam dan putih. Sebab, kedua warna ini diidentikan dengan tanda berkabung. Apabila dilanggar, maka masyarakat Tionghoa dipercaya akan ada hal-hal buruk yang menimpanya.
6. Memberikan hadiah jam, payung, cermin hingga sepatu
Saat merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak boleh memberikan hadiah, seperti jam, payung, cermin, hingga sepatu. Dalam bahasa Mandarin, 'memberi jam' berarti melayat atau menghadiri pemakaman dann diyakini lambang waktu sudah habis.
Payung artinya putus dan cermin dianggap bisa menarik roh jahat. Adapun sepatu berarti benda yang diinjak. Apabila barang tersebut masih diberikan, maka dapat berdampak buruk pada hubungan.
7. Menangis
Menangis (Foto: Freepik/bunditinay)iml
Masyarakat Tionghoa tidak boleh menangis saat perayaan Imlek. Sebab, menangis dipercaya menjadi lambang kesedihan dan hukuman, terutama bagi anak-anak. Saat perayaan Imlek, orang tua berusaha untuk menjaga anaknya supaya tidak menangis. Maka dari itu, masyarakat Tionghoa sangat menghindari untuk melakukan tindakan yang bisa menyebabkan menangis.