Korban Kekerasan Ji Soo Muncul di TV, Bongkar Semua Perlakuan Jahat Ji Soo

| 22 Mar 2021 11:52
Korban Kekerasan Ji Soo Muncul di TV, Bongkar Semua Perlakuan Jahat Ji Soo
Kim Ji Soo (Instagram/@actor_jisoo)

ERA.id - Korban kekerasan yang dilakukan oleh Ji Soo memberi kesaksian di sebuah acara televisi MBC, True Story Expedition Team. Selama siaran berlangsung, para korban membongkar semua perlakuan jahat yang dilakukan oleh Kim Ji Soo. 

Kasus kekerasan yang melibatkan aktor Ji Soo kembali mencuat. Kali ini para korban kekerasan Ji Soo hadir di program acara True Story Expedition Team yang ditayangkan oleh MBC. Selama siaran, sedikitnya ada enam korban yang membongkar perlakuan jahat Ji Soo semasa sekolah. 

Diawali dengan korban A yang menyebut Ji Soo sering memukulnya selama duduk di bangku sekolah. Bukan hanya itu saja, A juga sering dipalak oleh Ji Soo hingga disuruh mengerjakan kuit serta ujian tengah semesternya. 

"Dia akan menelepon ponsel ku dan berkata kepada saya, 'Kamu tahu kamu harus membawa uang besok, kan?' Mulai dari 5.000 won (sekitar Rp63 ribu) hingga 10.000 won (sekitar Rp127 ribu), dan jumlahnya bertahap naik menjadi 100.000 won (sekitar Rp1,2 juta). Dia sangat jahat dengan perundungannya. Untuk kuis atau ujian tengah semester, dia menyuruhku mengambil tes untuknya," kata korban A ke MBC, Senin (22/3/2021).

Lalu, korban B yang juga hadir di acara yang sama turut memberi kesaksiannya. Ia mengaku selama satu sekolah dengan Ji Soo, ia sering dipukul oleh bintang Page Turner itu. Bahkan pemukulan itu bukan hanya sekadar di punggungnya saja, tetapi mencakup paha, kepala, menampar wajah, hingga dada dan perutnya. 

"Dia akan menendang pantat atau paha saya, memukul kepala saya, menampar wajah saya, atau meninju dada atau perut saya," ungkap B. 

Korban kekerasan Ji Soo (Dok: MBC True Story Expedition Team)

Korban B juga mengatakan ia selalu dijadikan tameng oleh Ji Soo selama berada di kelas. Di mana tubuh B digunakan oleh Ji Soo untuk menutupinya dari guru saat ia tidur di dalam kelas. Ji Soo bahkan tak segan untuk memukulnya kalau tubuh B gagal menutupi dirinya yang tidur pulas di belakang. 

Korban A dan B sempat melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan Ji Soo ke guru mereka. Tetapi yang terjadi Ji Soo dan para pengganggu lainnya tidak takut sekali pun dengan tindakan tegas para guru. 

Sejak itu lah korban kekerasan Ji Soo enggan melaporkan semua kejadian yang dialaminya. Mereka memilih untuk diam dan menghindar sebisa mungkin. 

Selain dua korban yang bersaksi atas kekerasan Ji Soo, tiga orang korban lainnya juga turut berbicara. Korban C misalnya, ia dan temannya jadi korban kekerasan Ji Soo yang menyebabkan mereka takut makan di kafetaria atau kantin sekolah. 

C dan rekannya memilih untuk makan mi cup di belakang TV sekolah untuk menghindari pertemuannya dengan Ji Soo. Kedunya sangat takut menjadi sasaran olok-olokan Ji Soo selama di kantin sekolah. 

Lalu ada korban D dan E yang bersaksi bahwa Ji Soo direkrut ke kelompok pengganggu di sekolahnya. Sejak itu lah Ji Soo merasa dirinya makin hebat dan tak terkalahkan untuk mengintimidasi siswa lainnya.

"Ada sekelompok anak nakal termasuk Kim Ji Soo, dan di bawah mereka ada anak-anak yang melakukan aksinya. Jika Anda melawan mereka, Anda akan dikucilkan oleh seluruh kelas atau menjadi sasaran kekerasan sekolah," ungkap E. 

Namun kesaksian dan perspektif lain muncul dari teman sekelas Ji Soo, F. Ia membantah tuduhan Ji Soo yang melakukan kekerasan seksual selama berada di sekolah. Menurut F, di dalam ingatannya, Ji Soo tidak mungkin melakukan hal sekeji itu.

"Dari ingatanku, tidak mungkin dia akan melakukan itu. Jika hal seperti itu terjadi, teman dan teman sekelas saya pasti tahu tentang sesuatu yang mengejutkan," tegas F.

Meski pun membantah tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan Ji Soo, F menegaskan semua yang dilakukan Ji Soo memang terbukti salah. Ji Soo pantas mendapat hukuman sesuai dengan apa yang dilakukannya. 

Kesaksian Orang Tua Korban Kekerasan

Selain menghadirkan para korban, MBC juga turut menghadirkan orang tua para korban dari kekerasan Ji Soo. Salah satu orang tua korban bahkan tak mau melihat wajah Ji Soo di televisi. 

"Saya gonta-ganti saluran TV, dan Ji Soo muncul. Jadi saya berkata, 'Bajingan itu,' dan beralih saluran," kata anggota keluarga korban.

Begitu juga dengan keluarga korban lainnya, yang mengaku tidak mau menonton drama apa pun yang dibintangi Ji Soo. Hal ini karena kekerasan yang dilakukan Ji Soo ke anaknya membuat ia merinding sampai sekarang. 

Orang tua korban kekerasan juga mengaku pernah melaporkan kekerasan yang dilakukan Ji Soo ke kepala sekolah dan guru-guru anaknya. Namun lagi-lagi respon tak terduga justru mereka dapatkan. 

Kepala Sekolah di sekolah Ji Soo mengatakan orang tua para korban kurang kerjaan datang ke sekolah hanya untuk melaporkan kenakalan siswa. 

"Dalam perjalanan keluar, kepala sekolah berkata,‘ Mereka benar-benar punya banyak waktu luang. Apakah mereka tidak ada hal lain yang lebih baik untuk dilakukan?" ucap Ayah salah satu korban.

Lebih parahnya lagi, wali kelas siswa yang jadi korban kekerasan justru menyarankan korban kekerasan itu untuk pindah sekolah. Hal ini disarankan oleh wali kelas guna menghindari siswa tersebut satu sekolah lagi dengan Ji Soo. 

Tim Produksi Telusuri Ke Sekolah Ji Soo

Penyelidikan oleh tim produksi tidak berhenti sampai di situ saja. Tim produksi bergegas mendatangi sekolah Ji Soo dan bertemu dengan pihak perwakilan sekolah. 

Sayangnya saat ditemui dan dimintai keterangan, pihak sekolah mengatakan kejadian itu sudah sangat lama dan banyak guru serta staf yang sudah tidak bekerja lagi di sekolah tersebut. 

Akibat kontroversi ini, Ji Soo dikeluarkan dari peran utamanya dalam "River Where the Moon Rises" KBS2. Ji Soo juga dilaporkan bakal mendaftarkan dirinya untuk wajib militer dalam waktu dekat.

Rekomendasi