ERA.id - Kantor Polisi Gangnam Seoul memutuskan untuk menutup sementara kasus pencurian brangkas di kediaman mendiang Goo Hara. Kasus ini terpaksa ditutup lantaran kurangnya bukti dan petunjuk.
Pada 28 April 2021, kepolisian menegaskan pihaknya sudah melakukan penyelidikan dari berbagai sudut hingga melakukan pemeriksaan CCTV. Tetapi hasil dari penyelidikan itu tetap tidak bisa terselesaikan.
"Kami melakukan penyelidikan dari berbagai sudut, mengambil pernyataan dari individu terkait, memeriksa tempat kejadian, memeriksa rekaman CCTV, dan banyak lagi, tetapi kami tidak dapat mengidentifikasi tersangka dan mengajukan kasus ini karena belum terselesaikan," kata sumber polisi, dikutip Naver, Kamis (29/4/2021).
Terkait rekaman CCTV, polisi mengatakan pihaknya tidak bisa mengidentifikasi pelaku hanya berdasarkan rekaman yang dikirim oleh korban saja. Dalam hal ini korban yang melaporkan kejadian adalah kakak mendiang Goo Hara, Goo Ho In.
Lalu, kata polisi, pihaknya baru menerima laporan setelah dua bulan dari kejadian, yang mana data rekaman CCTV sebagian sudah kadaluwarsa.
"Kami menerima laporan dua bulan setelah pencurian itu terjadi, data di sekitar kamera CCTV sudah dihapus (kadaluwarsa)," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, kakak kandung mendiang Goo Hara, Goo Ho In membuat laporan pencurian brangkas yang berisi berkas-berkas penting milik Goo Hara. Pencurian itu dikatakan terjadi pada bulan Januari 2020, sedangkan polisi mulai menyelidikinya pada bulan Maret.
Aksi perampokan itu baru diketahui publik pada bulan Oktober 2020 setelah Goo Ho In bekerja sama dengan Dispatch untuk mengungkap isi rekaman CCTV dari pelaku tak dikenal.
Dari hasil rekaman yang tersebar, pelaku berusaha melakukan pembobolan dengan mencoba memasukkan kata sandi lama ke rumah Goo Hara.
Kakak Goo Hara dan rekannya, 'K' menduga pelaku adalah teman dekat adiknya dan mengenal secara pribadi. Tetapi pihak kepolisian tidak dapat mengidentifikasi tersangka dan memutuskan untuk mengakhiri penyelidikan pada 17 Desember 2020.
Lebih lanjut, polisi menegaskan kemungkinan untuk menggelar penyelidikan ulang bisa terjadi asalkan ada bukti tambahan yang bisa membantu dan menguatkan.
"Itu hanya mungkin jika ada bukti tambahan. Sejauh ini belum ada bukti yang berguna," tutup penyidik.