ERA.id - Ernest Prakasa semakin menyoroti sikap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dinilai ogah-ogahan menyelesaikan kasus pelecehan seksual di lembaga tersebut. Saking geramnya, Ernest bahkan telah memblokir nomor ketua KPI, Agung Suprio yang sempat menghubunginya.
Pemblokiran nomor itu dilakukan Ernest setelah mengetahui korban pelecehan yang berinisial MS itu ditelepon komisioner KPI dan diminta menandatangani berkat yang menyatakan kejadian pelecehan yang dialaminya tidak pernah terjadi.
"Jadi buat gua saat ini KPI bukan lembaga yang serius mengusut kasus, tapi terlihat seperti lembaga yang berusaha meredam kasusnya, tanpa peduli nasib korban dan trauma korban," ujar Ernest Prakasa, pada unggahan video terbaru di Instagramnya.
Dengan demikian, Ernest pun menjadi tidak percaya lagi akan omongan ketua KPI, sehingga memilih untuk memblokir nomor teleponnya.
"Gua nggak peduli ketua KPI mau ngomong apa ke gue, karena dia dapat nomor gue dan Whatsapp gue, tapi gue blok. Mohon maaf bukannya tidak mau bersilaturahmi, tapi saya sudah tidak percaya apapun yang anda bicarakan. Jadi percuma nggak usah komunikasi sama saya, komunikasi saja sama korban," ungkap Ernest.
Lebih lanjut, Ernest juga menyatakan dengan sikap KPI yang memaksa korban menyatakan kejadian pelecehan tidak pernah terjadi adalah hal yang menjijikkan. Ia pun meminta semua orang untuk terus mengawal kejadian ini hingga tuntas.
"Menurut gue ini berita (pemaksaan kepada korban MS) semua memuakkan, menjijikkan, dan buat gue kita nggak bisa diam aja. Kalau lu punya akal sehat dan nurani kita nggak bisa biarin kejadian ini lolos begitu saja, jadi ayo kita kawal terus," pungkas Ernest.