ERA.id - Pernyataan Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai pembohong mendapatkan sorotan publik. Musisi sekaligus mantan wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu ikut menyoroti pernyataan dari mantan vokalis band Nidji itu.
Suami dari Adelia Wilhelmina ini mengaku tertarik dengan pernyataan dari Giring yang menyebut Anies Baswedan sebagai pembohong. Lalu, ia mengartikan makna sesungguhnya dibalik kata pembohong.
"Saya lebih tertarik dengan pernyataan pembohong terhadap Pak gubernur Anies Baswedan dan Ketum Giring. Pembohong ini kan sebuah kata yang kalau kita buka di KBBI," ungkap Pasha Ungu, dikutip dari akun Instagram @pashaungu_real01.
"Ini sesuatu yang kemudian seolah-olah bentuknya seperti tuduhan terhadap seseorang tentang perlakuan atau tindakan yang tidak sesuai dengan pernyataan dari seseorang tersebut," lanjutnya.
Pria berusia 41 tahun ini juga mempertanyakan apakah masalah Anies Baswedan sampai-sampai Giring menyebutnya sebagai pembohong.
"Nah persoalannya kemudian adalah letak masalah pak Anies Baswedan hingga dikatakan sebagai pembohong dari pak Plt Ketum Giring ini di mana ya? Karena ini lagi-lagi saya katakan bahwa ini statement seorang Ketum ya dari sebuah partai yang ada di Republik ini," tuturnya.
Menurutnya, pernyataan dari Giring tidak main-main. Selain itu, pelantun lagu "Cinta Dalam Hati" ini juga berpendapat bahwa pemerintah sudah memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
"Ini bukan pernyataan yang main-main, saya kira. Ini juga perlu dipertanggungjawabakan. Kalau kita masuk pada tataran fungsi pemerintah, bro Giring ini harus tahu bahwa pemerintah tidak hanya asal berbicara membangun kota, membangun wilayah desa. Bagaimana membangun kelurahan, kecamatan apapun itu dalam suatu daerah," ucapnya.
Ia mengatakan Jakarta masih mempunyai dana besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) guna kepentingan rakyat. Selain itu, Pasha juga mengatakan bahwa Formula E adalah acara internasional yang diperebutkan oleh sejumlah negara dan kini berhasil dilaksanakan di Jakarta.
"Saya nggak keliru, Rp1,3 T ini tidak lebih dari 2 persen total APBD DKI hari ini. Artinya tidak lebih dari 2 persen, masih ada 98 persen yang betul-betul digunakan untuk kemaslahatan rakyat," ujarnya.
"Tapi saya secara pribadi salut kepada pak Anies, khususnya kepada Pemerintah DKI yang berhasil membangun kepercayaan terhadap siapa pun mereka yang memegang lisensi Formula E ini untuk dilaksanakan di DKI Jakarta," lanjutnya.