ERA.id - Tak terasa, selebgram Salmafina Sunan sudah dua tahun lebih tinggal di Bali seorang diri, tanpa ditemani orang tuanya Sunan Kalijaga dan Heidy Sunan. Rindu dengan orang tua, mantan istri Taqy Malik ini memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Melalui Instagram Stories-nya, Salmafina membagikan kesehariannya selama di Jakarta, mulai dari berkumpul dengan keluarga hingga hang out bersama teman-temannya. Perempuan berusia 22 tahun ini terlihat sangat bahagia saat bertemu dengan teman-temannya.
Bahkan, ada seorang netizen yang menilai Salmafina kini hidupnya sangat sederhana dan jauh dari glamour semenjak tinggal di Bali. Mengetahui hal itu, Salmafina mengaku dirinya bisa masuk ke semua kalangan, baik itu hidup sederhana atau glamour. Hal ini terungkap dari unggahan Instagram Stories-nya.
"Kakak Salma bertemannya dengan orang-orang sederhana. Kakak Salma juga sederhana nggak pakai glamor, suka deh. GBU Salma. Salam sehat selalu," tulis netizen.
"My prinsip cuma satu. Jadilah orang yang bisa masuk ke segala kalangan, diajak glamour nggak malu-maluin, diajak sederhana nggak complaint. Dolled up itu capek banget. Kemarin ngerasain di Jakarta tiap hari harus rapih dan agak glamour," balas Salmafina Sunan.
Lebih lanjut, putri Sunan Kalijaga ini mengaku suka hidup di Bali ketimbang di Jakarta. Menurutnya, hidup di Jakarta tidak sesuai dirinya karena banyak orang yang iri-irian melihat gaya hidup seseorang.
"Kehidupan di Jakarta for me is that bad karena kadang iri-irian outfit, and i feel like nowdays hampir nggak ada orang yang mau temenan sama orang yang style atau outfitnya biasa saja. And sebenarnya aku adalah orang paling nggak suka ribet," katanya.
Semenjak tinggal di Bali, Salmafina menjadi religius dan mendalami ajaran agama Kristen. Menurutnya, di Bali bisa berteman dengan siapa saja dan tidak ada rasa cemburu satu sama lain.
"That is why aku suka banget Bali and my community. Kita bisa memakai apapun yang kita mau karena kita melihat satu sama lain seperti Yesus melihat kita," ungkapnya.
Kita bisa berteman dengan siapa pun yang kita inginkan karena kita melihat satu sama lain seperti Yesus melihat kita. Tidak ada ruang untuk kecemburuan ketika kita menerapkan ini dalam hidup kita." lanjutnya.