ERA.id - Raffi Ahmad akhirnya buka suara terkait namanya yang dicatut oleh Medina Zein. Bersama tim legal Rans Entertainment dan Nagita Slavina, Raffi menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan dua korban Medina Zein yang ditipu mengatasnamakan dirinya.
Korban mengaku telah ditipu ratusan juta oleh Medina Zein. Modus yang dilakukan Medina adalah mengirimkan bukti percakapannya dengan seseorang, yang seolah-olah adalah Raffi Ahmad. Raffi pun dengan tegas menyatakan itu bukan dirinya.
"Padahal itu fake, bukan aku. Bahasanya bukan aku," tegas Raffi Ahmad dalam vlognya di YouTube RANS Entertainment, pada Selasa (24/5/2022).
Nagita pun menjelaskan bahwa memang dulunya mereka berteman dengan Medina, karena pernah terlibat kerja sama. Namun, belakagan mereka sudah jarang bertemu ataupun berkomunikasi.
"Kita dulu nggak dekat banget, tapi ada kerja sama emang bertahun-tahun. Tapi memang sudah beberapa tahun terakhir ini jarang banget, nggak pernah ketemu bahkan. Bahkan terakhir ketemu, dia nengokin Rayyanza ke sini, tapi kita nggak ngobrol apa-apa juga," kata Nagita.
Raffi kemudian menjelaskan mengenai kerja sama terakhirnya dengan Medina. Ia pun membeberkan modus yang dipakai Medina untuk melancarkan aksinya ternyata sama untuk semua orang, yakni dengan memaksa agar cepat kerja sama. Nagita juga menjelaskan prosedur untuk bekerja sama dengan mereka banyak yang harus diikuti dahulu.
"Waktu itu dia menawarkan ke aku, boleh nggak visit ke pabrik. Aku bilang, aku masih terkait kontrak dengan Mas Gilang. Dia tahu rekening aku, tiba-tiba sudah ditransfer," tutur Raffi.
"Jadi sebenarnya kalau kerja sama, kita ada prosedurnya. Nggak bisa langsung meskipun teman. Nggak bisa langsung transfer gitu," sambung Nagita.
Lebih lanjut, Raffi dan Nagita menyampaikan bahwa mereka akhirnya buka suara karena perilaku Medina ini merugikan banyak orang. Meski demikian, mereka juga tetap mendoakan agar Medina bisa menyelesaikan masalahnya.
"Kita tuh sebenarnya punya hubungan baik. Kita juga waktu itu selesai kontrak kerja juga baik-baik. Cuman biasanya nggak pernah ngomong, kalau tidak merugikan. Di saat sudah merugikan gitu, bahaya ya kalau kita nggak ngomong," pungkas Nagita.