Dikutip dari Washington Post, Selasa (28/8/2018), ternyata ada beberapa alasan. Salah satunya--atau alasan yang paling jelas-- adalah mengigit medali merupakan pose yang sangat disukai fotografer.
"Pose mengigit medali menjadi obsesi para fotografer," kata David Wallechinsky, presiden International Society of Olympic Historians dan salah satu penulis buku The Complete Book of the Olympics kepada CNN pada 2012.
"Saya pikir, para fotografer melihatnya sebagai target fotografi yang ikonik, sebagai sesuatu yang mungkin bisa kamu jual. Saya pikir itu bukan sesuatu yang mungkin dilakukan oleh atlet sendiri," tandasnya.
Final voli pantai putri Asian Games 2018 di Palembang (Foto: ANTARA/INASGOC/Muhammad Adimaja)
Hal itu dipertegas oleh mantan perenang Olimpiade Natalie Coughlin dan mantan pelari Olimpiade Dawn Harper-Nelson. Setelah memenangkan medali di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, sejumlah fotografer meminta mereka menggigit medali yang baru mereka dapatkan.
"Mereka berteriak, 'Lihat saya!'. Semua orang menuntut kamu untuk, 'Senyum!' dan 'Gigit medali kamu!',” jelas Harper-Nelson.
Berbeda dengan sang presiden, sekretaris jenderal International Society of Olympic Historians, Anthony Bijkerk, justru tidak yakin dengan alasan di balik pose mengigit medali tersebut. Menurutnya, itu hanya sebuah kebiasaan yang tidak pernah terbukti asal muasalnya.
"Kami tidak tahu mengapa mereka melakukannya. Sejauh yang saya tahu, itu kebiasaan lama," kata Anthony, dikutip dari Insider, Jumat (24/8/2018).
Nah, sekarang kamu sudah enggak bertanya-tanya lagi kan?
Baca Juga : Menpora Ingin Pencak Silat Tampil di Olimpiade