"Lagu ini mengenai mengenang kembali simbiosis atau silaturahmi di masa lalu, karena saat ini tentulah sudah banyak hal-hal yang berlalu dari hidup kita," papar vokalis/kibordis Windu Estianto, seperti dilansir dari siaran pers yang diterima redaksi.
"Lagu ini bisa diinterpretasikan secara multidimensional. Bisa berupa kenangan dengan orang-orang yang berarti dalam hidup kita, bisa juga hubungan manusia dengan alam sekitar," lanjutnya.
Sepintas, lagu ini bernuansa rock yang diselingi elemen dream-pop dan dihujani bebunyian synth dan piano tapi tanpa keterlibatan instrumen gitar. Kendari demikian, ketiadaan gitar justru memicu Supersoda untuk mengeksplorasi elemen-elemen yang berasal dari kibord, pun instrumen virtual yang berasal dari komputer dan iPad.
Untuk band yang sudah lunglai bertahun-tahun, menyelesaikan album tentulah terdengar hampir mustahil. Butuh keberanian ekstra untuk membangun kembali motivasi, waktu dan tenaga.
"Kami ingin menyelesaikan apa yang kami mulai," tegas Gusdek Dwija Negara, sang drummer. "Kendala tiap hari pasti ada, tapi obatnya ya cuma kemauan," pungkasnya.
Bagaimana dengan penggarapan album? Ya tentu, di sela-sela kesibukan masing-masing personel, tidaklah mudah menemukan jadwal untuk proses penggarapan album. Di sela berbagai tantangan, beruntunglah mereka memiliki teman-teman yang bersedia membantu, baik teknis maupun support moral.
Selain bantuan dari teman-teman musisi, tak kalah berharganya adalah bantuan artistik. Desain cover depan dikerjakan oleh seorang sahabat, Jakob Tranberg, yang dikenal kerap menggarap cover untuk banyak musisi internasional seperti Aqua, Safri Duo, The Raveonettes, DAD, Tim Christensen, dll. Seniman kawakan Bali, Putu Ebo juga memberi andil dalam penyemaian artwork.
Namun demikian, begitu proses rekaman rampung, bassis mereka, David Christian Pattinasarany memilih untuk mengejar kariernya sebagai musisi profesional lintas benua. Posisi kosong pun segera diamankan oleh Dimas Natsir, yang sebelumnya dikenal sebagai bassis band Caroline dan juga kerap mendukung Morelia.
Kini, Supersoda siap menggebrak dengan album self-titled perdana yang terinspirasi dari elemen-elemen indie-pop, rock, dan folk. Tapi sebelumnya, nikmati dulu single Sisakan Aku di Soundloud mereka:
Baca Juga : Album Rachun Kini Jauh Lebih Santai