Mengenang Sepak Terjang Sang Guitar Hero Jimi Hendrix

| 19 Sep 2018 11:28
Mengenang Sepak Terjang Sang <i>Guitar Hero</i> Jimi Hendrix
Jimi Hendrix (Twitter @JImiHendrix)
Jakarta, era.id - “Seorang pejuang bisa mati. Tapi semangat juangnya akan menjiwai generasi berikutnya.” – Husni Thamrin

Hari ini, 18 September 1970 dini hari waktu Amerika Serikat, Johnny Allen Hendrix--lantas berganti nama menjadi James Marshall Hendrix--meninggal dunia pada usia 27 tahun akibat tersedak muntahannya sendiri. 

Lahir  di Seattle, Washington, pada 27 November 1942, Jimi Hendrix mendapatkan gitar akustik pertamanya saat ia berusia 12 tahun atau dua tahun setelah ibunya wafat. Selain sebagai hadiah ulang tahunnya, gitar tersebut merupakan pengobat atas kepergian ibunya.

Hendrix, yang terlahir sebagai seorang kidal, kemudian membalik susunan senar gitar seharga 5 dolar AS itu dan mulai banyak mendengarkan permainan gitar dari sejumlah musisi blues dan rock n' roll seperti B.B. King, Muddy Waters, Elmore James, Chuck Berry dan Eddie Cochran. 

Karier musik Hendrix tergurat pada 1960, saat ia menjadi anggota band bernama Rocking Kings yang sering tampil di seputaran Seattle. Kariernya sempat terhenti kala ia mengikuti wajib militer dan ditempatkan di 101st Airborne Paratroopers di Fort Campbell, Kentucky sebagai pasukan penerjun. 

 

    

Namun setelah mengalami cedera pergelangan kaki akibat terjun payung, Hendrix meninggalkan militer dan tidak ikut perang Vietnam yang meletus beberapa tahun kemudian. Seakan mendapatkan berkah dari peristiwa tersebut, Hendrix kembali bergabung dengan mantan teman-teman bandnya dan membentuk Bob Fisher & The Barnevilles.

Berturut-turut Hendrix bermain dengan sejumlah bintang besar seperti Little Richard, Hank Ballard, The Supremes, Isley Brothers, dan Curtis Knight. Namun sebagai musisi pendukung nama Hendrix tidaklah setenar para musisi yang didukungnya, apalagi bayarannya saat itu juga terbilang sangat kecil. 

Sadar akan hal tersebut pada 1966 Jimi membentuk band sendiri, Jimmy James & The Blue Flames. Pada periode inilah ia bertemu dengan bassis band The Animals, Chas Chandler yang kemudian mengajaknya untuk mengembangkan karier di London. Di negara Ratu Elizabeth Hendrix bertemu bassis Mitch Mithcell dan drummer Noel Redding, ketiganya lantas membentuk band bernama Jimi Hendrix Experience.

Pada tahun yang sama, trio ini untuk kali pertama masuk studio dan merekam lagu Stone Free dan Hey Joe yang disusul dengan penandatanganan kerja sama berdurasi empat tahun dengan sebuah perusahaan manajemen artis bernama  Yameta Company. Single pertama mereka, Hey Joe kemudian juga dirilis oleh label rekaman Polydor dan sukses bertengger di posisi keenam tangga lagu Inggris.

Album penuh pertama mereka, Are You Experienced dirilis 12 Mei 1967 dan sukses bercokol di posisi kedua tangga lagu Inggris selama 33 pekan. Hanya album Sgt. Pepper's Lonely Heart Club Band milik The Beatles yang mencegahnya menembus posisi puncak, namun pada 1989 majalah Guitar World menyebut album ini sebagai album yang mampu menggoncangkan dunia.

Setelah merilis Axis: Bold as Love (1967) dan Electric Ladyland (1968), Jimi Hendrix Experience  bubar. Untuk memenuhi kontrak penampilan Jimi Hendrix Experience di festival Woodstock Hendrix kemudian membentuk Gypsy Sun and Rainbows bersama Billy Cox (bass) dan Buddy Miles (drum). Power trio ini kemudian mengubah namanya menjadi Band of Gypsys dan merilis album live self-titled pada Maret 1970. 

Beberapa bulan setelah peluncuran album ini, tepatnya 18 September 1970 pagi Hendrix mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 27 tahun. Dari hasil otopsi dan pernyataan teman-temannya yang bertemu dengan sang gitaris pada 17 September malam, diperkirakan Hendrix meninggal dunia sekitar pukul 3.00 dini hari. Penyebab kematiannya diduga karena ia tersedak muntahannya sendiri. 

Setelah kematiannya, karya-karyanya tidak serta merta ikut mati. Ibarat harta karun, sejumlah album kemudian muncul ke permukaan secara tak terduga. Sebut saja The Cry of Love (1971), Rainbow Bridge (1971), War Heroes (1972), Loose Ends (1974), Crash Landing (1975), Midnight Lightning (1975), Nine to the Universe (1980), Radio One (1988), First Rays of the New Rising Sun (1997), South Saturn Delta (1997), Valleys of Neptune (2010) dan People, Hell and Angels (2013).

Jimi Hendrix memang telah tiada, tapi karya-karyanya akan tetap menginspirasi gitaris-gitaris generasi berikutnya. Jimi Hendrix forever in our hearts.

 

Tags : album musik
Rekomendasi