Singapura Uji Coba Taksi Udara pada 2019

| 26 Oct 2018 21:20
Singapura Uji Coba Taksi Udara pada 2019
Taksi udara tanpa awak Volocopter (engadget)
Jakarta, era.id - Singapura akan mulai menguji coba moda transportasi baru, yakni taksi udara tanpa awak pada pertengahan tahun 2019. Perusahaan asal Jerman Volocopter pun dipilih untuk mengerjakan proyek moda transportasi udara itu. Uji coba helikopter listrik ini sebelumnya telah dilakukan di Dubai pada 2017. 

"Uji coba di Singapura akan dilakukan di dalam lingkungan urban dan sepenuhnya berada di kondisi iklim yang berbeda di banding Jerman," ujar Alex Zosel, co-founder Volocopter, seperti dikutip dari engadget, Jumat (23/10/2018).

Dalam pengembangan proyek ini, Volocopter juga telah didukung Pemerintah Singapura melalui Kementrian Transportasi, Otoritas Penerbangan Sipil, dan Dewan Pengembangan Ekonomi. Mereka pun telah memvalidasi dan memverifikasi kemampuan terbang helikopter tersebut di Singapura.

(Ilustrasi uji coba Volocopter di Singapura)

Zosel menambahkan, sebelum transportasi ini buka untuk publik, mereka akan melakukan serangkaian uji coba, termasuk aspek lingkungan urban dan iklim perkotaan yang ada untuk memungkinkan taksi terbang ini bisa terbang di Singapura.

"Di Singapura, kami akan mencari rute komersial yang berpotensi untuk uji coba. Untuk menggunakan rute-rute tersebut, kami akan bekerja dalam integrasi udara di wilayah udara yang lebih rendah di atas kota, sebuah aspek penting untuk menerapkan cara baru transportasi ini," papar Zosel.

Meski tanpa awak, taksi udara ini menggunakan teknologi seperti drone sehingga dapat dikendalikan dari jauh. Volocopter juga dilengkapi dengan 18 mesin rotor dan dapat terbang dengan metode lepas landas secara vertikal (VTOL).

 

Moda transportasi udara ini di desain menggunakan daya listrik dan bebas emisi, sehingga akan terbang tanpa polusi. Bahkan taksi terbang ini nantinya bisa mengangkut dua orang penumpangnya dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer.

"Kami berharap rute taksi terbang komersial pertama akan dibuka dalam tiga hingga lima tahun," ujar Zosel. 

Tentu saja, Volocopter bukan satu-satunya perusahaan yang bekerja dengan taksi terbang otonom. Uber juga punya tujuan menggaet taksi serupa dalam beberapa tahun ke depan.

Rekomendasi