Liliyana menyatakan siap menjalani kehidupan pascapensiun. Meninggalkan dunia bulutangkis, Liliyana mengaku bakal banting setir ke dunia bisnis. Dan tebak, Butet --sapaan akrab Liliyana-- nyatanya bukan pebisnis kacangan, kawan. Tiga tahun belakangan, Butet telah menanam investasi dalam bisnis properti.
Butet sadar betul perkara 'hukum alam nan laknat' yang kerap menggerogoti sisa-sisa kejayaan para atlet tersayang kebanggaan bangsa selepas mereka pensiun. Karenanya, investasi jadi kunci bagi Butet membangun kehidupan yang tetap berjaya di luar lapangan.
"Saya harus mempersiapkan diri dari sekarang untuk modal masa depan setelah sudah tidak di bulutangkis lagi. Dan kenapa berbisnis, biar banyak wawasan dan menambah pengetahuan selain di dunia bulutangkis," kata Butet dikutip dari situs PB Djarum, Senin (28/1/2019).
Saat ini, Butet telah membangun satu perumahan di daerah Kranggan, Bekasi. Mantapnya, semua unit yang dibangun Butet laris manis, terjual habis. Saat ini, Butet tengah mempersiapkan pembangunan perumahannya yang kedua. Selain properti, Butet diketahui juga memiliki sebuah tempat refleksi bernama Nine Famili Reflexology di daerah Gading, Serpong, Tangerang.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Instagram/@natsirliliyana)
Catatan prestasi
Di lapangan bulutangkis, karier Butet jelas adalah salah satu yang paling cemerlang di dunia. Berbagai turnamen ia juarai. Di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Butet berhasil meraih gelar juara dunia hingga empat kali di kelas ganda campuran. Gelar-gelar dunia itu didapat Butet bersama dua pasangan yang berbeda. Bersama Nova Widianto di tahun 2005 dan 2007, serta Tontowi Ahmad di tahun 2013 dan 2017.
Selain Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Butet juga berhasil catat berbagai capaian di ajang Olimpiade. Hingga akhir kariernya, Butet telah ikut di tiga gelaran: 2008, 2012, dan 2016. Dari tiga keikutsertaannya, Butet berhasil meraih satu medali emas bersama Tontowi di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brazil serta satu perak bersama Nova di Olimpiade 2008 di Beijing, China.
Di tingkat Asia, nama Butet sama harumnya. Tahun 2006, Butet berhasil menjadi nomor satu dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Sebelas tahun kemudian, Butet mengulang kesuksesan yang sama bersama Tontowi. Dalam gelaran SEA Games, Butet berhasil meraih lima gelar juara pada empat gelaran SEA Games: 2005, 2007, 2009, dan 2011. Tahun 2005 jadi yang paling istimewa. Di SEA Games tahun itu, Butet meraih gelar juara ganda campuran bersama Nova dan ganda putri bersama Vita Marisa.
Perkara Turnamen Superseries BWF, Butet juga jagoan bukan main. Puluhan gelar juara telah didapat Butet di ajang Superseries BWF, baik bersama Nova, Tontowi, ataupun Vita. Hampir semua gelar BWF, mulai dari Denmark Open, China Open, Indonesia Open, hingga Wakanda Open barangkali, jika memang ada, Butet pasti naik podium.
Meski begitu, ada sejumlah turnamen yang gelar juaranya belum bisa dicicipi Butet. Di Asian Games, Butet nyatanya belum pernah menyumbang emas. Dari dua kali keikutsertaannya, hanya medali perak dan perunggu yang Butet persembahkan, yakni di tahun 2018 dan 2014, di mana keduanya ia raih bersama Tontowi.