Atasi Stres Anak Dengan Cara Ini

| 17 Mar 2019 21:28
Atasi Stres Anak Dengan Cara Ini
Ilustrasi (Pixabay)
Bandung, era.id - Kita sering berkhayal ingin kembali menjadi anak-anak. Biasanya hal itu dipicu oleh beban kehidupan dan aktivitas rutin yang menjemukan. Namun anggapan itu melenceng dari harapan kita. Karena ternyata anak-anak juga dapat terkena stres.

Menurut psikolog anak yang merupakan co-founder Children Cafe Nuri Indira Dewi, banyak faktor yang menyebabkan anak stres, seperti jadwal harian yang terlalu padat, persaingan, sekolah, ketergesaan dalam hidup, masalah di rumah, berita yang mengerikan, orang tua yang stres, dan lainnya.

Agar terhindar atau pun keluar dari zona stres, kita sebagai orang tua harus menemukan solusi yang tepat bagi sang buah hati.

"Seperti kita, anak juga butuh waktu yang berkualitas untuk memulihkan dirinya dari tekanan yang dihadapi atau tuntutan sehari-hari terutama di hari-hari mereka bersekolah. Nah, akhir pekan atau weekend selalu jadi kesempatan baik untuk meredakan ketegangan mereka sekaligus mengembalikan energi yang terkuras akibat masalah dan penyebab stres tersebut," kata Nuri, di Bandung, Minggu (17/3/2019).

Pada akhir pekan, banyak aktivitas yang dapat dilakukan dengan riang gembira tanpa harus merogoh ongkos yang besar. Selain me-restart ulang energi anak, juga meningkatkan keintiman dengan orang tua.

Terdapat beberapa aktivitas yang dapat dipilih untuk anak di akhir pekan. Hal itu disesuaikan dengan rentang usia mereka.

Untuk usia 1-3 tahun, anak senang sekali mengeksplorasi lingkungan dan memanipulasi obyek apapun yang ada di sekitarnya, sehingga hampir semua obyek bisa dijadikan sarana bermain bagi mereka. Contoh yang mudah di antaranya bermain tanah dengan ikut kita berkebun, bermain air dengan menyiram tanaman, atau bermain warna dengan membuat cap tangan atau kaki di selembar kanvas.

"Selain menyenangkan, kegiatan-kegiatan ini juga menstimulasi indera dan meningkatkan inisiatif," ujar Nuri.

Sementara anak di usia 3-6 tahun, suka meniru apa yang kita lakukan dan mulai mengembangkan hubungan sosial dengan anak-anak lain. Kegiatan memasak bersama bisa jadi sesuatu yang menyenangkan bagi mereka.

Bahkan, berdandan bersama ibu juga dapat dilakukan oleh anak perempuan. Untuk anak laki-laki, kita bisa mengajaknya 'membangun' ruang kokpit pesawat dan berperan menjadi pilot atau membuat kapal-kapalan dari tumpukan bantal dan menjadi bajak laut. 

"Untuk kegiatan di luar rumah, kita bisa mengajak anak berjalan-jalan di lingkungan sekitar rumah dan biarkan ia bermain dengan anak-anak lainnya," jelas Nuri.

Nuri mengatakan di usia 6-11 tahun pada umumnya, semakin banyak hal yang ingin diketahui oleh kelompok anak-anak usia ini. Mengajak mereka ke taman bacaan atau perpustakaan umum dapat meningkatkan kegemaran membaca dan membuka wawasan mereka. 

Dapat pula, mereka diajak ke tempat-tempat umum yang menarik seperti pasar, kantor pos, museum, stadion olahraga, stasiun, dan lain-lain yang akan memperkaya pengalaman mereka. Selain itu, kegiatan menciptakan sesuatu juga sesuai untuk mereka, misalnya membuat proyek seni atau sains bersama.

"Beda halnya bagi anak usia 12-18 tahun atau remaja. Biasanya punya kegiatan sendiri untuk mengisi weekend bersama teman-temannya," tukas Nuri.

Namun ada baiknya meluangkan waktu minimal dua kali per bulan untuk mengajak mereka berakhir pekan bersama keluarga. Tanyakan kepada remaja apa yang ingin mereka lakukan dan jangan ragu untuk bergabung, misalnya menonton film terbaru, berkaraoke bersama atau ikut melakukan hobi mereka, misalnya bermain musik. 

Tentu saja seluruh kegiatan tersebut juga dapat dilakukan di rumah dalam suasana yang lebih akrab dan hangat. Masih banyak lagi kegiatan akhir pekan yang bisa dilakukan. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan usia dan minat mereka. 

Tags : lifestyle
Rekomendasi