Mengenal Wisata Edukasi di RS Mata Cicendo

| 25 Mar 2019 12:02
Mengenal Wisata Edukasi di RS Mata Cicendo
RS Mata Cicendo (Foto: www.puskeshaji.depkes.go.id)
Bandung, era.id - Akhir pekan biasanya dimanfaatkan oleh kebanyakan orang untuk berwisata. Mulai dari wisata alam, kuliner, permainan dan banyak lainnya. Namun, bagaimana kalau berwisata ke rumah sakit?

Salah satunya ada di Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Rumah sakit mata nasional itu memiliki program wisata edumata yang bertujuan memberikan pendidikan kepada pengunjung atau pelajar yang datang setiap akhir pekannya. 

Menurut Ketua Komite Medis Rumah Sakit Mata Cicendo Iwan Sovani, program wisata edumata ini meliputi berbagai hal, mulai dari tes kesehatan mata sampai pemutaran film dokumenter mata.

"Check up mata ringan. Jadi nanti anak-anak itu di cek matanya. Kemudian kita nonton bareng tentang mata itu apa, fokus itu apa, minus itu apa, dalam bentuk film," kata Iwan, Bandung, Senin (25/3/2019).

Iwan mengatakan, selain tes kesehatan dan pemutaran film terkait mata, terdapat pula simulasi permainan untuk mengukur ketajaman penglihatan. Dalam wisata edumata ini, diperkenalkan pula sejarah berdirinya rumah sakit mata rujukan nasional ini kepada para pengunjung.

Para pengunjung juga dapat melihat seratusan alat pemeriksaan mata dari tahun 1950 sampai dengan tahun 2000-an disimpan di Museum Mata Rumah Sakit Cicendo. Koleksi alat medis pemeriksaan mata tersebut, merupakan piranti yang digunakan rumah sakit mata rujukan nasional tersebut, sejak didirikan pertama kalinya.

"Tujuan didirikannya museum tersebut guna mendokumentasikan perkembangan teknologi alat pemeriksaan mata khususnya di Kota Bandung, pada umumnya di Indonesia. Jadi mulai dari alat-alat untuk periksa kacamata, alat periksa mata dan alat-alat foto mata semuanya ada disitu. Kita kumpulkan dari para dokter senior. Ada juga dari luar kota, seperti Jakarta dan Yogyakarta," ujar Iwan.

Proses pengumpulan koleksi alat pemeriksaan mata ini mulai dilakukan, tepatnya pada 100 tahun berdirinya Rumah Sakit Mata Cicendo pada beberapa waktu yang lalu. Iwan mengaku sempat kesulitan dalam proses pengumpulan koleksi alat pemeriksaan mata ini, karena sebagian besar piranti ini dimiliki oleh kolektor benda antik. Sehingga barang yang diperlukan sebagai koleksi, harus diperoleh dengan susah payah.

Rumah Sakit Mata Cicendo menyatakan, meski program wisata edumata ini telah berlangsung lama, namun pada kenyataannya kurang diminati oleh masyarakat. Hal itu terlihat, dengan pelaksanaan program wisata edumata ini dilakukan, jika pesertanya telah terpenuhi sebanyak 20 orang.

Tags : wisata kesehatan
Rekomendasi