Terdengar seperti ajakan hijrah yang bersahabat dan gaul bila dicermati dari judul lagu tersebut.
Alih-alih menggunakan kata 'yuk', para personel Wali yang terdiri dari Apoy (gitar), Faank (vokal), Ovie (kibor), dan Tomi (drum) menggunakan kata sebaliknya, 'kuy'. Tujuannya agar terdengar lebih bersahabat dan menarik generasi muda. Ya, saat ini sudah terlalu banyak para hijrahwan dan hijrahwati yang terkesan lebih memaksa.
Menurut Faank kepada era.id, Selasa (14/5/2019), penggunaan kata yang lebih gaul ini adalah bentuk strategi sederhana mereka agar dapat menyentuh kaum milenial saat ini.
"Ini kan strategi dakwah. Ya gunakan bahasa dakwah dalam sebuah kaum. Ya udah, 'kuy', yang penting kan ini cuma persoalan diksi, masalah konten kan yang mau disampaikan ke mereka," tutur Faank.
Secara musikalitas, Wali mencoba warna musik yang masih menjadi ciri khas mereka. Kalau lagu-lagu mereka sebelumnya seperti Cari Jodoh atau Bocah Ngapa Yak memiliki unsur pop dengan sentuhan melayu yang jenaka. Kali ini menurut Apoy, sang komposer, musiknya lebih light dengan gaya lagu himne.
"Opening lagunya ada konsep musik marching band dan mars. Namun saat pindah ke refrain, dengan mudah pendengar akan merasakan ciri khas Wali," ujar Apoy.
-
1
-
Apple Ajukan Proposal Baru ke Indonesia, Naikkan Nilai Investasi Jadi Rp1,5 Triliun
22 Nov 2024 08:302 -
Usai Amerika Serikat dan China, Giliran Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Indonesia
22 Nov 2024 07:303 -
4
-
5