Mengutip dari TechinAsia, Christy mundur dari CEO Go-Viet terhitung awal Oktober mendatang. Padahal Christy menjabat sebagai CEO sejak April lalu untuk menggantikan dua petinggi Go-Viet yang mundur dari jabatan CEO dan CTO.
Go-Viet bilang, keputusan Christy resign dilatarbelakangi alasan pribadi. Berbeda dengan dua petinggi sebelumnya yang dikabarkan mundur karena konflik internal.
"Ketika kami memulai perjalanan dengan kepemimpinan baru, tentunya selalu dengan niat terbaik. Namun setelah lima bulan memimpin, Christy memutuskan mengambil jalan berbeda," kata juru bicara Go-Viet.
Meski harus kembali ditinggal CEO-nya, Go-Viet akan terus bergerak dan bertumbuh dengan baik. Apalagi Go-Viet juga baru merayakan satu tahun perusahaan ride hailing itu mengaspal di Vietnam.
"Kami yakin bahwa tim manajemen yang ada di Vietnam, didukung oleh pengetahuan dan keahlian tim internasional kami, akan memastikan Go-Viet terus menciptakan dampak positif sambil menikmati pertumbuhan eksponensial yang kami lihat selama setahun terakhir," lanjut perwakilan perusahaan Go-Viet seperti dikutip dari TechinAsia.
Dilansir dari laman Dealstreet Asia, Senin (23/9), Go-Viet tidak menyebutkan alasan spesifik mengapa Christy mengundurkan diri. Termasuk sosok penganti Christy untuk menempati jabatan CEO Go-Viet. Mundurnya Christy, memberi sinyal, ada sesuatu yanng tak sehat dengan pucuk kepemimpinan di anak perusahaan Go-Jek di sana. Apalagi Nguyen Vu Duc dan Nguyen Bao Linh sudah lebih dulu hengkang yang kemudian digantikan Christy di perusahaan tersebut.
Christy sejatinya bukanlah nama baru di industri teknologi. Sebelum bekerja di Go-Viet, Christy pernah menjabat sebagai Country Director Facebook Vietnam.
Ia juga pernah menjadi COO sebuah perusahaan rintisan (startup) di Silicon Valley bernama Misfit. Startup tersebut kemudian diakuisisi oleh Fossil Group pada tahun 2015.
Sedikit informasi, Vietnam merupakan negara pertama yang dipilih Go-Jek saat memutuskan untuk mengekspansi layanannya ke Asia Tenggara. Go-Viet pun mulai mengaspal pada Agustus 2018.
Berdasarkan laporan ABI Research, Go-Viet menempati porsi 10,3 persen pangsa pasar ride hailing di Vietnam. Dengan jumlah pengguna yang mengunduh aplikasi Go-Viet lebih dari 1,5 juta orang, termasuk 25 ribu driver yang terdaftar.