Melihat Tren Pria Cantik dalam Serial Drama Korea The Tale of Nok-du

| 02 Oct 2019 18:11
Melihat Tren Pria Cantik dalam Serial Drama Korea <i>The Tale of Nok-du</i>
Serial drama The Tale of Nokdu (2019). (Foto: IMDB)
Jakarta, era.id - Dua hari terakhir, serial drama Korea The Tale of Nok-du ramai di perbincangkan. Sebenarnya ini bukan barang baru untuk drama Korea atau drakor. Namun yang membuat drama ini dibicarakan adalah upaya sang aktor dalam peran sebagai wanita yang mengalahkan kecantikan lawan mainnya.

The Tale of Nok-du merupakan serial drama bergenre romansa komedi terbaru KBS yang mengambil latar belakang era Dinasti Joseon. Aktor Jang Dong-yoon yang menjadi pemeran utama drama ini berperan sebagai Jeon Nok-du, seorang anak bangsawan.

Dalam drama ini, Nok-du kabur dari rumah dan harus menyamar menjadi wanita. Dalam penyamaran tersebut, Nok-du pergi ke sebuah desa tempat para janda. Di sana, ia bertemu dengan Dong Dong-ju --diperankan Kim So-hyun-- yang sedang belajar untuk menjadi wanita penghibur.

Baca Juga : Tabir Gelap Panggung K-Pop

Penampilan Dong-yoon dalam drama ini menuai pujian dari warganet, lawan perannya, bahkan sang sutradara. Menurut Kim So-hyun, Dong-yoon terlihat lebih cantik daripada dirinya ketika sudah menyamar sebagai perempuan. Sementara itu, sutradara Kim Dong-hwi mengaku sangat bersemangat bertemu dengan Dong-yoon karena akting dan suaranya yang bagus, demikian dikutip CNN.

 

"Untuk memerankan Nok Du, ia tak hanya berlatih akting tapi juga berkuda, laga, menari, dan bagaimana bergerak seperti seorang wanita," tutur sang sutradara, dikutip Soompi.

Pujian yang diterima Dong-yoon bukanlah tanpa proses. Dalam wawancaranya bersama Xprotnews via Naver, ia mengaku telah mempersiapkan banyak hal untuk perannya dalam drama itu, terlebih perannya menyamar sebagai perempuan. Ia mengaku telah mengubah suaranya untuk membuat penyamaran lebih baik.

Sementara itu, selebihnya ia mempercayai tim tata rias artis dan sutradara. Jang Dong-yoon memuji kerja sama tim produksi yang membuatnya benar-benar seperti perempuan atau 'pria cantik'.

Meski baru rilis dua episode, serial drama The Tale of Nok-du menunjukkan rating yang cukup memuaskan, berdasarkan Nielsen Korea, drama Korea ini meraih rating 6,5/8,2 persen.

Baca Juga : Mendalami Tren Operasi Plastik di Korea Selatan

 

Tren pria cantik di Korea Selatan

Melihat kecantikan wanita yang justru diperankan oleh seorang pria mengingatkan kita bahwa Korea Selatan memiliki deretan aktor yang tak kalah 'cantiknya' dengan para aktris wanita. Di Korea Selatan, penampilan pria dengan memakai riasan bukanlah hal baru. Dikutip dari BBC, riasan yang dikenakan oleh seorang pria dilakukan dengan tujuan agar penampilan terlihat lebih baik, bukan untuk terlihat cantik.

Salah satu penata rias Han Hyun-jae mengatakan, banyak pria yang datang ke salon khusus agar mereka terlihat layaknya penampilan para bintang K-Pop atau tampil seperti idol mereka. Dan beberapa pria muda Korea tidak menyesal untuk memperbaiki penampilan mereka.

Dulu, sekitar tahun 1980 dan 90an, sosok laki-laki gagah dan kuat menjadi sebuah norma di Korea Selatan. Para pekerja mengenakan setelan jas lengkap dengan jam tangan mahal. Itu membentuk pandangan umum mengenai penampilan pria di Korea Selatan.

Dalam buku Korean Masculinities and Transcultural Consumption karya Sun Jung mengungkapkan, pada tahun itu sebagian besar pria digambarkan seperti orang tangguh dalam film gangster dan detektif, dan para pemuda digambarkan sebagai pemberontak dalam sejumlah drama TV.

 

Baca Juga: Weezer Berhasil Bikin Dave Grohl Menangis di Rock in Rio

Namun, semua itu berubah sejak kemunculan grup musik Seo Taejii dan The Boys pada pertengahan tahun 1990an.  Grup musik tersebut mendobrak batasan kultur Korea Selatan. Menurut Prof Elfving-Hwang yang dikutip dari BBC mengungkapkan, mereka menyayikan musik rap, rock, dan pengaruh techno serta memasukkan bahasa Inggris ke dalam musik mereka.

Infografik (era.id)

Hal ini yang membuat menjamurnya perusahaan-perusahaan hiburan besar yang menghasilkan girl band dan boy band K-Pop. Pengaruh mereka tidak seperti generasi-generasi sebelumnya.

Baca Juga : Mendalami Tren Operasi Plastik di Korea Selatan

"Dibandingkan dengan tahun 80-an dan 90-an, sekarang ada lebih banyak maskulinitas lembut diwakili dalam media, dan konsumen menyambut dan menyerapnya secara luas," kata Dr Sun Jung.

Maskulinitas ini kemudian disebut khonminam, gabungan kata bunga dan seorang pria yang cantik, tetapi bukan feminin. "Saya pikir fenomena tersebut sebaiknya dijelaskan melalui gagasan maskulinitas hibrida atau serbaguna --lembut namun jantan pada saat yang sama," kata Dr Jung.

Sejak saat itu, khonminam jadi populer. Khonminam kemudian menjadi standar kegantengan yang identik dengan gambaran cowok cantik dan lelaki yang lembut. Untuk membentuk gambaran khominam, cowok menggunakan riasan wajah sehingga wajah tampak halus, alis lebih tebal, dan bibir lebih berwarna.

Baca Juga : Tulang Punggung Gemerlap K-Pop

Hal ini bahkan memunculkan salon khusus pria yang biasanya terdapat di Gangnam dan Seoul. Namun ini bukan berarti setiap pria yang berjalan-jalan di sekitar kota Seoul memakai riasan tebal pada wajah. Tak jarang juga merek produk kecantikan Korea menggunakan artis cowok untuk jadi model iklan yang memasarkan produknya. 

Infografik (era.id)

Tags : korea selatan
Rekomendasi