Alasan Kita Mencintai Rasa Takut

| 28 Oct 2019 13:17
Alasan Kita Mencintai Rasa Takut
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Ketika menonton film terbaru Joko Anwar, Perempuan Tanah Jahanam, kekasih saya beberapa kali ketakutan. Setidaknya, adegan penggorokan leher Dini (Marissa Anita) membuat Ia menutup mata dengan tangan kanan, mencengkram keras pergelangan tangan saya dengan tangan kiri, dan menyandarkan kepalanya ke pundak saya.

Selain kekasih saya, mudah sekali menemukan cerita orang-orang di media sosial yang mendapatkan sensasi rasa takut ketika menonton film tersebut. Adegan-adegan sadis di film tersebut berhasil membuat banyak orang ketakutan. Seolah-olah, kita memang diam-diam menyukai rasa takut itu.

Barangkali satu juta lebih orang selama 11 hari sejak film itu tayang perdana pada 17 Oktober 2019, memang mencari rasa takut tersebut

Di Indonesia, sebenarnya, film yang menawarkan sensasi rasa takut sudah sejak tahun 70-80an. Salah satu yang terkenal adalah Suzanna. Setelah puluhan tahun, genre film horor pun tetap menarik di mata orang-orang Indonesia.

Lantas mengapa kita menyukai ketakutan?

Dilansir dari cinemapoetica.com, psikoanalis Sigmund Freud memandang bahwa bayangan tentang horor berasal dari sesuatu yang ganjil, ditandai dengan kemunculan imaji dan pikiran dari diri manusia, yang sebelumnya tertekan oleh kondisi. Walhasil, horor mampu mendapat tempat khusus dalam diri manusia. Menurut Aristoteles, manusia memang senang dengan kisah-kisah seram penuh kekejaman karena bisa membawa kelegaan emosional dalam dirinya.

Menurut Profesor bidang Psikologi Universitas Knox Frank T. McAndrew, sensasi rasa takut dari film horor juga berguna bagi diri kita. Dilansir dari psychologytoday.com, Frank mengatakan, rasa takut dari film horor memberikan kita pengalaman pembelajaran. Saat merasa takut, mekanisme psikologis kita belajar dari pengalaman orang lain.

Ini mirip seperti alasan orang-orang suka gosip. Menurut Frank, ketakutan membuat seseorang mempelajari diri dan pengalaman orang lain. Tujuannya, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan orang itu seraya menjadikan pelajaran bagi dirinya untuk introspeksi.

"Kesenangan kita terhadap rumah hantu dan film horor dapat memicu mekanisme psikologis yang sama dengan Strategy Learning Gossip. Dengan demikian, kita yang menyukai cerita horor mungkin akan mendapat manfaat," tulis Frank.

Baca Juga : Memaknai Sumpah Pemuda dengan Menonton Film-film ini!

Peneliti dari Universitas Irelandia Christopher Dwyer menambahkan, setidaknya ada lima alasan kita menyukai rasa takut.

Pertama, ketika kita merasa takut karena film horor, kita akan cepat tersadar dengan sendirinya bahwa ketakutan itu aman. Tak ada resiko fisik yang bakal kita terima. Itu sebabnya, pengalaman ini menjadi menarik.

Kedua, tubuh kita akan mengeluarkan hormon biokimia, endorfin dan dopamin, ketika kita merasa takut dan adrenalin membuat aliran darah kita menjadi lebih kencang. Hormon tersebut membuat kita merasa senang, nikmat, dan puas.

Ketiga, film horor bisa menjadi cara untuk menguji diri. Banyak orang merasa lebih percaya diri ketika mengetahui dirinya bisa menghadapi kecemasan, ketegangan, dan ketakutan.

Keempat, ketakutan dari film horor kerap menjadi alasan pasangan menjadi lebih dekat. Ketika Anda dan pasangan Anda merasa takut, ada kecenderungan mencari 'perlindungan' satu sama lain.

Kelima, memuaskan rasa penasaran. Banyak orang, ingin mengetahui tentang sisi gelap sesuatu atau bagian dari cerita yang jarang muncul ke permukaan. Rasa takut terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui adalah hal alami. Dengan demikian, film horor berguna bagi kita yang penasaran tentang sesuatu di balik rasa takut itu.

Rekomendasi