Kontingen beberapa negara banyak yang melakukan protes, kabar buruk soal ketidaksiapan tuan rumah sudah terlanjur menyebar di banyak media dan jejaring sosial.
Beberapa masalah yang dikeluhkan para staf dan atlet antara lain transportasi, akomodasi, konsumsi dan kondisi kompleks stadion yang tidak layak namun dipaksakan menjadi tempat bertanding.
Kebanyakan keluhan adalah soal konsumsi yang kurang dan masalah makanan halal. Seperti dikutip dari GMANews, kecerobohan panitia penyelenggara membuat para pemain Muslim tak sengaja mengonsumsi makanan yang terlarang.
Timnas Sepak Bola Indonesia UU-22 di SEA Games 2019 pun dikabarkan tak sengaja makan daging babi di Filipina karena tak ada label informasi yang jelas dari panitia. Selain persoalan mengenai makanan halal, banyak tim juga yang mengeluhkan pasokan makanan dan minuman yang kurang.
Timnas sepakbola wanita Singapura bahkan hanya diberi sarapan kikiam atau sejenis otak-otak khas Filipina. Seperti dilansir dari Inquirer, pelatih sepakbola wanita timnas Filipina, Let Dimzon protes karena atletnya hanya diberi nasi, kikiam, dan telur. Dia mengeluhkan kurangnya nutrisi pada sarapan tersebut.
Kikiam (pinterest)
Selain Indonesia dan Singapura, kontingen Thailand juga menemui kendala. Mereka kekurangan air minum sehingga harus beli air mineral sendiri.
Dugaan korupsi
Carut marut penyelenggaraan SEA Games menimbulkan kecurigaan warganet. Salah satu pengguna Twitter, @DanSantos8, membagikan foto yang diduga dokumen anggaran penyelenggaraan pesta olahraga terbesar se-ASEAN itu.
-
Lifestyle01 Jun 2024 19:02
Jualan Kue, Angelina Sondakh Ungkap Hasilnya Lebih dari Gaji DPR
-
Lounge04 Dec 2019 16:26
Dualisme Federasi, Atlet Hoki Jadi Korban