Sengkarut SEA Games, dari Kikiam Hingga Dugaan Korupsi

| 28 Nov 2019 12:49
Sengkarut SEA Games, dari <i>Kikiam</i> Hingga Dugaan Korupsi
Countdown SEA Games 2019 (Foto via 2019seagames.com)
Jakarta, era.id - Upacara pembukaan SEA Games 2019 di Filipina akan dilaksanakan lusa. Namun kekacauan penyelenggaraan sudah terjadi di sana-sini saat kontingen dari beberapa negara sudah tiba dan penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga sudah menggelar pertandingan yang sudah mulai duluan. 

Kontingen beberapa negara banyak yang melakukan protes, kabar buruk soal ketidaksiapan tuan rumah sudah terlanjur menyebar di banyak media dan jejaring sosial.

Beberapa masalah yang dikeluhkan para staf dan atlet antara lain transportasi, akomodasi, konsumsi dan kondisi kompleks stadion yang tidak layak namun dipaksakan menjadi tempat bertanding.

Kebanyakan keluhan adalah soal konsumsi yang kurang dan masalah makanan halal. Seperti dikutip dari GMANews, kecerobohan panitia penyelenggara membuat para pemain Muslim tak sengaja mengonsumsi makanan yang terlarang.

Timnas Sepak Bola Indonesia UU-22 di SEA Games 2019 pun dikabarkan tak sengaja makan daging babi di Filipina karena tak ada label informasi yang jelas dari panitia. Selain persoalan mengenai makanan halal, banyak tim juga yang mengeluhkan pasokan makanan dan minuman yang kurang.

Timnas sepakbola wanita Singapura bahkan hanya diberi sarapan kikiam atau sejenis otak-otak khas Filipina. Seperti dilansir dari Inquirer, pelatih sepakbola wanita timnas Filipina, Let Dimzon protes karena atletnya hanya diberi nasi, kikiam, dan telur. Dia mengeluhkan kurangnya nutrisi pada sarapan tersebut.

Kikiam (pinterest)

Selain Indonesia dan Singapura, kontingen Thailand juga menemui kendala. Mereka kekurangan air minum sehingga harus beli air mineral sendiri.

Dugaan korupsi

Carut marut penyelenggaraan SEA Games menimbulkan kecurigaan warganet. Salah satu pengguna Twitter, @DanSantos8, membagikan foto yang diduga dokumen anggaran penyelenggaraan pesta olahraga terbesar se-ASEAN itu.

 

Pada anggaran tersebut tertulis katering untuk VIP & Halal senilai 79.359.222 Peso Filipina atau setara Rp22 miliar. Kemudian tertulis juga katering untuk opening, AV, & workforce senilai 183.528.900 Peso atau senilai Rp50 miliar. Dari anggaran tersebut dia melakukan hitungan kasar mulai dari besar anggarannya, jumlah atlet dan volunteers dan durasinya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pun angkat suara soal keluhan sejumlah kalangan terkait kisruh penyelenggaraan SEA Games tahun ini. Termasuk soal tudingan korupsi anggaran penyelenggaraan. Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengungkap Duterte memerintahkan penyelidikan terhadap dugaan korupsi SEA Games.

"Ada tuduhan korupsi yang muncul di koran-koran dan dia [Duterte] tidak suka itu. Dia ingin menginvestigasi itu. Dia tak menoleransi korupsi," ungkap Panelo mengutip Philippine Star.

Panelo mengatakan penyelidikan akan dimulai dari pemeriksaan anggaran penginapan atlet, akomodasi dan transportasi atlet, hingga konstruksi venue yang menelan biaya 45 juta peso.

Panelo menerangkan penyelidikan juga akan menyasar sejumlah politisi, termasuk ketua DPR yang juga menjabat sebagai ketua Komite Penyelenggara SEA Games Filipina (PHISGOC) Alan Cayetano.

PHISGOC sebagai panitia penyelenggara juga telah menyatakan permintaan maaf atas kekacauan yang terjadi selama penyelenggaraan SEA Games. 

Rekomendasi