Jakarta Sudah Tak Layak Untuk Event Lari Internasional

| 29 Nov 2019 16:47
Jakarta Sudah Tak Layak Untuk Event Lari Internasional
Konpers Mandiri Nusa Dua International Run (Indra/era.id)
Jakarta, era.id - Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dinilai sudah tidak layak menjadi tempat perlombaan lari di Indonesia. Sebab, DKI Jakarta sudah tidak bisa disterilkan dari kendaraan bermotor. Dengan demikian, lomba lari internasional sebaiknya diselenggarakan di luar Jakarta.

Event lari Mandiri Nusa Dua International Run 2019 dilaksanakan di Nusa Dua, Bali tanggal 15 Desember 2019. Dalam event kali ini, para peserta nantinya akan berlari melintasi Jalan Tol Bali Mandara.

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Nafas, pihaknya sudah mendukung perlombaan ini selama 10 tahun. Tapi dua tahun belakangan, perlombaan tidak di Jakarta. Melainkan dibawa ke luar Jakarta.

"Kami bergelut, berkecimpung di marathon dari 10 tahun lalu (memang) di Jakarta Marathon, tapi dua tahun lalu kita keluar dari Jakarta," kata Rohan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Menurut dia, jalan di Jakarta saat ini sudah tidak bisa disterilkan. Padahal perlombaan lari ini memerlukan jalan yang steril. Tapi, beberapa waktu belakang ini tidak pernah bisa dipenuhi.

"(Jalan di Jakarta) eggak pernah steril. Enggak bisa untuk lari internasional," ujar dia merinci alasannya.

Bahkan kata dia, pihaknya sudah beberapa kali menyelenggarakan event serupa. Tapi, Lagi-lagi acara itu tidak dilakukan di Jakarta. Seperti

Prambanan Marathon, Banyuwangi Marathon dan lomba lari di Nusa Dua Bali 2018.

Kata dia, daerah tersebut memiliki jalan yang baik untuk menjadi lintasan lari. Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan kedepan acara itu dilakukan di Mandalika Lombok dan Labuan Bajo.

"Sebelumnya, kami juga ada di Prambanan Marathon di Jogja, lewat sawah, Banyuwangi Marathon daerah wisata Banyuwangi jalannya steril, Bali Nusa Dua. Saya mengincar di Mandalika dan kedepannya Labuan Bajo," ujar dia.

Jalan tol Bali Mandara pun akan ditutup saat event itu digelar.

Direktur Utama Jasa Marga Bali Enkky Sasono Anas Wijaya mengatakan, pihaknya sudah mengantongi izin untuk menutup jalan tol dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Selain itu kami melakukan sosialisasi pada pengguna jalan tol Minggu dini hari sehingga relatif dikit. Rute di jalan tol sudah disiapkan. Ini program yang sangat bagus sangat efektif dukung pariwisata," ujar dia di Kementerian BUMN.

Di hari itu, dia menyarankan sebaiknya para pengendara menggunakan jalan bypass Ngurah Rai. Sehingga menurutnya, penutupan ini tidak terlalu menganggu pengguna jalan.

Rekomendasi