Nestapa Hakan Sukur, Terusir dari Turki dan Jadi Supir Uber

| 14 Jan 2020 09:02
Nestapa Hakan Sukur, Terusir dari Turki dan Jadi Supir Uber
Hakan Sukur (Instagram)
Jakarta, era.id - Pada era awal tahun 2000-an, nama Hakan Sukur pasti tak asing di telinga pecinta sepakbola. Ia adalah salah satu penyerang paling produktif di era sepakbola modern, ia menyarangkan 383 gol sepanjang karier klubnya.

Mantan bintang Galatasaray itu kini harus berjuang menyambung hidup dengan menjadi supir Uber di Amerika. Padahal setelah pensiun pada tahun 2008 lalu, ia banting stir ke dunia politik dan menjadi anggota parlemen Turki.

Ketika ia memasuki dunia politik dan terpilih menjadi anggota Parlemen, tetapi pada tahun 2011 ia terlibat konfrontasi dengan Presiden Turki Recep Erdogan.Pria 48 tahun itu, dan rekan-rekannya di Partai Keadilan dan Pembangunan Turki dituduh terlibat kudeta yang gagal, dan mengharuskannya untuk hengkang dari Turki.

"Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil segalanya: hak saya untuk kebebasan, kebebasan berekspresi dan hak untuk bekerja," mantan pemain itu mengatakan kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag seperti dilansir Football Italia, Selasa (14/1/2020).

“Jadi saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California. Sekarang saya mengemudi untuk Uber dan saya menjual buku," sambungnya.

Mantan pemain Inter Milan, Torino dan Parma ini membeberkan apa yang dilakukan rezim Erdogan. Sukur dan keluarganya mendapatkan intimidasi menskipun sudah menjauh dari Turki.

"Saya mungkin musuh Pemerintah, tetapi bukan negara atau bangsa Turki. Saya mencintai negara saya. Setelah berpisah dengan Erdogan, saya mulai menerima ancaman. Toko istri saya diserang, anak-anak saya dilecehkan, ayah saya dipenjara dan semua aset saya disita," ucapnya.

Sukur sudah membela Turki sebanyak 112 kali dan mencetak 51 gol, menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak bagi negaranya dan pencetak gol terbanyak ke-19 di dunia. Ia juga mencetak gol tercepat di Piala Dunia saat perebutan juara ketiga pada 2002 melawan Korea Selatan.

 

Rekomendasi