Kembali Suci, Yuk Tetap Terapkan Kebiasaan Baik Ini Pasca-Ramadan

| 28 May 2020 12:10
Kembali Suci, Yuk Tetap Terapkan Kebiasaan Baik Ini Pasca-Ramadan
Ilustrasi (Unsplash)
Jakarta, era.id - Usai menjalani ibadah puasa Ramadan, penting sekali untuk menjadi manusia yang lebih baik. Seperti mempertahankan kebiasaan baik yang mulai terbentuk selama  bulan Ramadan.

Lantas, apa saja yang bisa dilakukan? Berikut ini di antaranya, seperti dirangkum dari rilis Likee.

Mengatur pola makan

Puasa Ramadan yang dijalankan selama sebulan penuh seyogyanya memberikan berbagai manfaat bagi orang yang menjalankannya, termasuk pola makan sehat. Dengan berpuasa, masyarakat dapat mencegah konsumsi berlebih dan cenderung makan teratur sesuai jam buka dan sahur. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan jam makan dapat menjadi tantangan tersendiri saat belum terbiasa.

Kekhawatiran akan pola makan tidak sehat dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang tepat, baik saat buka maupun sahur. Pilihlah makanan yang memenuhi kebutuhan tubuh sehingga lebih kuat saat berpuasa. Contoh makanan yang dapat menjadi pilihan adalah kurma. Selain menjadi buah yang disarankan dan senantiasa dikonsumsi oleh Nabi Muhammad SAW saat berpuasa, buah kurma dianggap sebagai pilihan yang tepat karena dapat memenuhi kadar gula yang dibutuhkan tubuh.

Menanamkan sikap saling menghargai dan open-minded 

Saat umat muslim sedang berpuasa, masyarakat yang tidak berpuasa cenderung menghargai umat muslim dengan meminta izin atau memisahkan diri saat hendak makan dan minum. Selain itu, mengamati orang yang berpuasa dapat melatih diri untuk menjadi pribadi yang open-minded. Saat tidak mengerti mengapa umat muslim berpuasa, orang yang open-minded tidak bersikap judgemental terhadap kepercayaan orang lain berdasarkan ilmu yang ia ketahui, namun melihatnya dari berbagai sudut pandang sehingga dapat memahami dan terbuka untuk hal-hal baru di sekitarnya. Sikap ini tentu tidak datang dengan sendirinya, melainkan melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang orang lain. Berbekal sikap tersebut, tak sedikit non-muslim yang mencoba untuk berpuasa dan merasakan manfaatnya.

Hal ini juga tercermin pada budaya luar yang menjadi tren dan diterima dengan baik oleh masyarakat, salah satunya adalah anime atau animasi dari Jepang. Kehadiran anime membuat masyarakat terpapar dengan budaya Jepang lalu memiliki pemahaman yang lebih baik, bahkan bersikap open-minded dan menerimanya sebagai budaya baru di lingkungannya. 

Memaknai arti suatu hal secara keseluruhan

Ramadan bukan hanya tentang berpuasa tetapi terdapat berbagai elemen lain yang meliputinya, seperti mengaji, membayar zakat, dan lain-lain. Segala komponen tersebut juga memiliki makna tersendiri misalnya puasa yang tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi menahan diri dari melakukan perbuatan buruk. Ketika dimaknai lebih dalam, dengan berpuasa, masyarakat dapat menjadi pribadi yang lebih sabar dan dapat mensyukuri apa yang dimiliki, seperti yang terjadi saat seseorang menyadari mereka bisa makan kapanpun mereka ingin dan mampu membayar zakat.

Tidak hanya dalam konteks Ramadan, pemahaman mendalam terhadap sesuatu juga dapat diaplikasikan dalam berbagai hal termasuk musik yang kian populer di masyarakat yaitu hip hop. Kehadiran genre ini dinilai menarik karena tidak hanya tentang audio tetapi unsur pendukung lainnya seperti breakdance, DJ (disc jockey), graffiti, dan lain-lain. Salah satu faktor penting yang memengaruhi kesuksesan hip hop adalah lirik yang menyuarakan hal positif untuk memberikan pesan semangat dan saling menghormati. Hal ini disadari oleh para pendengar yang pada akhirnya membuat hip hop semakin diminati.

Tags : ramadan2018
Rekomendasi