Sifilis atau Raja Singa disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika kena penyakit ini, di kelamin, akan muncul luka.
Sifilis juga bisa berisiko HIV,bukan cuma kamu saja, ibu hamil yang terpapar bakteri penyebab sifilis, bisa menularkannya pada bayinya dalam kandungan. Jika begitu, risiko keguguran atau kematian pada bayi setelah dilahirkan, semakin besar.
Omong-omong, luka pada gejala sifilis tidak menyebabkan rasa sakit, sehingga membuat pengidapnya tidak sadar jika terkena sifilis.
Melansir Halodoc, ada beberapa gejala dari sifilis yang perlu diketahui biar kamu awas padanya, bisa menghentikan penyebarannya maupun penularannya. Gejala yakni:
- Sifilis primer ditandai dengan munculnya luka pada area kelamin, mulut, maupun dubur pengidap sifilis.
- Masuk pada tahap sifilis sekunder, pengidap akan mengalami ruam merah pada tubuh.
- Sifilis laten tidak akan menimbulkan gejala yang lebih buruk, namun, dalam tahap ini bakteri sudah masuk dalam tubuh.
- Sifilis tersier yang tidak diatasi dengan baik, nyatanya dapat menyebabkan bakteri menyebar pada organ lainnya, seperti otak, saraf, dan jantung. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko terjadinya komplikasi.
Nah, jika sifilis sejauh itu tak tertangani, bisa menyebabkan komplikasi seperti:
1. Gumma
Benjolan kecil atau tumor yang dikenal juga dengan istilah gumma bisa muncul akibat sifilis. Gumma berkembang pada kulit, tulang, hati, dan organ lain dalam tubuh.2. Gangguan Neurologis
Sifilis dapat menyebabkan kamu mengalami gangguan neurologis seperti sakit kepala, stroke, meningitis, gangguan pendengaran, demensia, impotensi pada pria, inkontinensia kandung kemih, dan gangguan penglihatan.3. Masalah Kardiovaskular
Kondisi ini meningkatkan risiko gangguan pada pembuluh darah dan juga katup jantung.Itulah komplikasi yang dapat dialami oleh pengidap sifilis. Jangan lupa, pakai pengaman seperti kondom jika ingin berhubungan intim dengan pasangan. Paling penting: Jangan berganti-ganti pasangan, ya!