Suka Selfie? Waspada Gejala Gangguan Psikologi

| 28 Feb 2018 04:42
Suka Selfie? Waspada Gejala Gangguan Psikologi
Ilustrasi selfie (pixbay)
Jakarta, era.id - Kamu suka selfie? Hasil jepretan kamu itu, langsung diunggah ke media sosial? Coba deh baca hasil penelitian di bawah ini. 

Banyak di antara kita yang belum mengetahui bahaya terlalu banyak selfie dan mengunggahnya di media sosial. Atas dasar persaingan pujian, seringkali milenial berlomba-lomba untuk bikin selfie terbaik. Hobi selfie ini menarik perhatian dua orang peneliti asal India. Katanya, ‘selfitis’ cenderung punya gangguan kejiwaan yang serius. Tapi ini kata mereka yah.

Penelitian bertajuk An Exploratory Study of "Selfitis" and the Development of  the Selfitis Behavior Scale ini dilakukan Janarthanan Balakrishnan dan Mark D. Griffiths ditengok dari International Journal Mental Health Addiction, Selasa (27/2/2018). Lewat 700 partisipan dengan rentang umur 18-30 tahun. India dipilih sebagai lokasi penelitian, karena negeri ini punya pengguna Facebook terbanyak di dunia. 

Sebagian dari partisipan tersebut melakukan selfie setiap hari dan lainnya lagi setidaknya delapan kali per hari. Hasil penelitian menunjukkan, 34 persen masih di ambang batas obsesif, 40 persen lainnya merupakan penderita akut dari selfitis, 25,5 persen sisanya dikategorikan sebagai selfitis kronis. Kesimpulan lainnya, menyebut pria lebih obsesif dibanding dengan perempuan. Perbandingannya 57,7 persen pria dan sisanya milik perempuan.

Ada skala bertahap yang bisa digunakan ahli kesehatan mental untuk menentukan apakah seseorang menunjukkan tanda-tanda perilaku obsesif. Enam indikator yang dapat diteliti lebih lanjut adalah:

- Peningkatan lingkungan sosial (menciptakan kenangan akan suatu tempat)

- Kompetisi sosial (keinginan untuk mendapatkan ‘likes’ di media sosial)

- Mencari perhatian di media sosial, mirip seperti yang di atas

- Mengubah mood (melakukan selfie untuk bersantai atau keluar dari keadaan depresi)

- Rasa percaya diri (merasa selfie melengkapi kepercayaan diri)

- Penerimaan subjektif (takut tidak diterima dalam pergaulan apabila tidak melakukan selfie)

Kalau kamu gimana?

Tags :
Rekomendasi