“Saat ini Sarah N’ Soul sedang menjalani proses produksi album berikutnya yang difokuskan kepada instrumen gitar dan harmonika,” jelas Nissan, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima era.id.
Dalam lagu ini, Sarah N’ Soul mencoba menuangkan tema yang memiliki penegasan berbeda dari tuturan liriknya. Suguhan aransemen musiknya juga terdengar ringan dengan nuansa seksi sang vokalis.
Nissan selaku pencipta lagu dan penulis lirik menyatakan, ada pesan yang ingin disampaikan kepada pendengar mengenai arti 'rindu' yang sesungguhnya.
"Jangan pernah lelah oleh rasa rindu yang kalian miliki, dan berbesar hatilah jika ini bukan harinya, karena merasakan seseorang dengan hati akan jauh lebih baik dibandingkan melihatnya dengan mata,” kata Nissan.
Sedangkan menurut Sarah, lagu tersebut sangat mengandalkan harmonisasi vokal. Tidak mengentak, tidak berapi-api, gitar dan vokal beriringan dengan nuansa folk yang dibangun.
“Seolah menyanyikan single kami sebelumnya yang berjudul Pohon Toge. Aku dan Nissan membagi suara dengan harmonis. Saya rasa, lagu ini sangat mudah dinyanyikan, easy listening juga, dan kami enggak perlu ngotot atau punya teknik vokal yang sangat tinggi. Biarkan hati yang bernyanyi,” urai Sarah.
Sejak kehadirannya pada 2011, Sarah N' Soul memberikan warna baru di belantika musik Indonesia melalui rangkaian single yang mereka rilis; I Don’t Wanna Know (2011), Pohon Toge (2012), Aku dan Kamu Ada Apa (2013), dan Jodohmu di Kunci G (Siapa tau) (2015). Lagu-lagu ini kemudian diceploskan ke dalam album Doodles of Sarah N’ Soul rilisan 2016.
Agustus 2017, Sarah N’ Soul merilis single bertajuk Negeri Di Atas Awan (Dieng) yang didedikasikan untuk keindahan alam Kabupaten Wonosobo. Single tersebut dirilis secara mandiri tanpa dimasukan ke dalam album.