ERA.id - Film terbaru dari Disney dan Pixar, yaitu Soul menggambarkan kisah emosional hubungan antarmanusia dan menemukan kegembiraan yang tak terduga dalam hidup.
Joe Gardner (disuarakan oleh Jamie Foxx) – seorang guru band sekolah menengah yang mendapatkan kesempatan sekali dalam seumur hidupnya untuk bermain di sebuah klub jazz terbaik yang ada di kota New York. Namun, satu kesalahan kecil membawanya dari jalanan kota New York ke The Great Before - sebuah tempat ajaib di mana jiwa-jiwa baru mendapatkan kepribadian, kebiasaan, dan minat sebelum mereka pergi ke Bumi. Bertekad untuk kembali ke kehidupannya, Joe bekerja sama dengan sebuah jiwa yang unik, 22 (pengisi suara Tina Fey). Tidak seperti jiwa pada umumnya, 22 yang tidak pernah tertarik untuk turun ke Bumi dan menjadi manusia. Ketika Joe berusaha untuk menunjukkan kepada 22 betapa hebatnya hidup sebagai manusia, Joe justru menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan terpenting dalam kehidupan.
Soul disutradarai oleh chief creative officer dari Pixar Animation Studios, Pete Docter, pemenang Academy Award, dengan karyanya yang tak asing lagi seperti Monsters, Inc., Up, dan Inside Out.
Berikut lima fakta menarik tentang Soul, termasuk yang berkaitan dengan Indonesia:
1. Terinspirasi oleh Raspberry
Menyadari pertanyaan yang terus menerus muncul mengenai apa itu hidup yang bermakna, sutradara Pete Docter, menyadari bahwa “hidup lebih dari sekedar satu hasrat – yang ekspresif dan memuaskan. Terkadang ada hal-hal kecil yang tidak kita sadari dan itulah yang sebenarnya berpengaruh. Saya ingat suatu hari saya sedang bersepeda dan saya berhenti dan memetik sebuah raspberry, raspberry yang sudah terjemur oleh matahari dan ternyata menjadi raspberry yang paling menakjubkan yang pernah saya rasakan.”
Dia melanjutkan, “Saya tidak pernah ingat setiap momen dengan jelas. Hampir setiap momen dalam hidup kita bisa menjadi momen transendental yang menentukan mengapa kita ada di sini. Film ini memperluas gagasan untuk fokus dan berpikir lebih luas tentang apa yang ditawarkan kehidupan dan apa yang kita tawarkan ke kehidupan.”
2. Seorang Animator Indonesia Terlibat Pembuatan ‘Soul’
Soul melibatkan talenta para kreator dan seniman dari seluruh dunia dan salah satunya animator Indonesia, yaitu Paulie Alam. Pertama kali menginjakkan kaki di Pixar pada tahun 2017 dan sejak itu, Pauli telah menyalurkan bakatnya ke film Disney dan Pixar lainnya seperti Coco, Onward, dan Toy Story.
3. Menangkap Dua Dunia Berbeda
"Soul" (2020). (Pixar)
Soul menggambarkan kontras kehidupan kota besar dan alam kosmik yang memukau mata penonton melalui berbagai visual animasi yang tak tertandingi.
Pada saat para pembuat film dapat menggambarkan kehidupan nyata kota besar dalam adegan Kota New York, The Great Before justru harus dibuat benar-benar dari awal. Pendekatan yang digunakan oleh pembuat film terhadap film dan penampilan para karakter sebagian terinspirasi oleh dua pengaruh yang berbeda: karya seni dari seniman Inggris dan kartunis satir Ronald Searle, dan dari animasi klasik Disney tahun 1961, 101 Dalmatians. Pengawas animasi Jude Brownhill mengatakan, "Searle dan 101 Dalmations memengaruhi tampilan dan nuansa ‘Soul’ di hampir semua bagian – mulai dari bentuk bangunan, furnitur, dan properti yang tidak sempurna, hingga jumlah lipatan pada pakaian karakter."
4. Musik oleh Musisi Global Ternama
Musik adalah bagian penting dari alur cerita film Soul’, dan dua dunia yang diciptakan membutuhkan dua gaya musik berbeda yang membantu membentuk dan mendefinisikan setiap dunia. Musisi global ternama dan nominasi GRAMMY® Jon Batiste menghadirkan komposisi dan aransemen musik jazz asli untuk film tersebut. Lalu pemenang Oscar® Trent Reznor dan Atticus Ross (The Social Network), dari Nine Inch Nails, menciptakan musik orisinal yang melayang antara dunia nyata dan dunia soul.
Selain itu, Ketika Anda melihat tangan Joe bermain dalam adegan film, itu adalah permainan Jon sesungguhnya. Para animator mempelajari cuplikan referensi Jon di piano untuk menangkap detail bagaimana dia bermain – dari bagaimana jari-jarinya bergerak hingga napas yang dia ambil.
5. Menciptakan The Counselors Menggunakan Teknologi Baru
Para Konselor di The Great Before - ada beberapa dari mereka - semuanya dikenal sebagai Jerry dan mereka menggambarkan diri mereka sebagai alam semesta yang membodohi dirinya sendiri agar dapat dipahami oleh manusia. Setiap Jerry memiliki ekspresi unik dari alam semesta itu sendiri — merepresentasikan kesabaran, keceriaan yang baik, dan kecenderungan agresif-pasif dalam konteks yang berbeda.
Visualisasi unik dari The Counselors, mengharuskan pembuat film untuk menggambar dari berbagai sumber seperti patung Swedia, alam, dan lampu acara hingga diperoleh bentuk yang dirasa paling dikenal. Karakter itu terdiri dari garis hidup, dan pengawas karakter Michael Comet dan timnya mengembangkan teknologi baru yang menciptakan jenis kurva baru dan memungkinkan animator untuk menghidupkan dan mematikan setiap titik kontrol individu — seperti animasi 2-D yang dilakukan dalam 3-D.