Lewat single kedua ini, Bayu mencoba memberikan gambaran lain tentang musik SoftAnimal sebelum ia melepas semua materinya dalam bentuk EP bertajuk Nanook yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Punk rock yang menjadi akar musik SoftAnimal terdengar menarik dalam Black & White. Disajikan dalam tempo cepat, sound gitar fuzzy, serta proses peleburan antara rasa old school dan modern yang apik. Sentuhan tangan dingin musisi Lafa Pratomo sebagai produser juga menjadi pelengkap renyahnya single yang tercipta hanya dalam waktu 15 menit ini.
Dengan dukungan lirik berbahasa Inggris yang mudah dicerna, Black & White semakin seru. Selaras dengan musiknya yang sederhana namun berisi, lagu ini dengan lugas bercerita tentang kisah pribadi Bayu.
“Ada fase di mana saya merasakan muak atas banyak hal yang saya lakukan namun terkesan nihil tanpa arti. Titik perasaan kesal, lelah, dan kecewa menjadi satu yang memberikan sebuah pengalaman negatif tak terlupakan hingga akhirnya diri sendiri menyimpulkan untuk berhenti," jelas Bayu, melalui laporan tertulis yang diterima era.id.
"Lupakan karena tidak ada artinya apapun untuk saya pribadi dan memang sepertinya itu jalan yang terbaik setidaknya untuk saya pribadi. Time to realize it’s over!” lanjutnya.
Meski Black & White dibuat dalam hitungan waktu yang cepat, treatment single ini tetap memiliki standar produksi yang bagus sebelum disebarkan kepada para pendengar. Dalam waktu dekat, single ini akan tersedia di berbagai layanan streaming.
Sebelumnya, 16 Maret lalu, Bayu mempenalkan single debutnya, New Blood.