SoftAnimal merupakan proyek musikal yang sangat personal yang pernah dibuat oleh Bayu. Berbekal pengalaman musik sejak belia dan juga menjalani karier bersama Elephant Kind membuat dampak positif bagi drummer ini untuk lebih terbuka dalam bermusik.
Tidak hanya memainkan instrumen namun juga bagaimana membentuk musik dari ide mentah semata, mengembangkannya hingga menjadi sebuah karya yang ingin dicapai dari pesan yang ingin disampaikan.
Dalam eksekusinya sang drummer tidak sendiri, ia dibantu oleh musisi Lafa Pratomo atau yang dikenal sebagai Lafa Green sebagai produser. Meski memiliki pengaruh dan latar belakang berbeda, keduanya menghasilkan sebuah hasil rekaman yang diinginkan namun tetap memiliki karakter khusus SoftAnimal.
“Bagi saya, SoftAnimal seperti mesin waktu yang membawa kembali ke zaman grunge di tengah masa jayanya. Masa di mana memberontak itu adalah sebuah mandatori alamiah dan ditunjukkan lewat pukulan drum yang teramat kencang, cabikan bass yang menjebol amplifier serta gain penuh di pedal metalzone gitar, dan tentu saja vokal yang slengean dan penuh raungan yang entah apa makna dan substansinya," ujar Lafa Pratomo sang produser.
“Sebenarnya ide untuk membuat SoftAnimal udah ada di dalam rencana 4-5 tahun lalu tapi waktu itu belum cukup ilmu untuk mengaplikasikan apa yang saya mau. Semenjak bermain bersama Elephant Kind, saya belajar banyak banget bagaimana bikin sebuah karya. Bagaimana meramu ide hingga menjadikan sebuah karya yang matang dan bagus," tandas Bayu.
Bayu berharap, musik yang disuguhkan SoftAnimal menjadi salah satu pilihan bagi pendengar musik di Indonesia. Namun di atas segalanya, paling tidak bagi Bayu, upaya mengeluarkan karya yang cukup personal sudah tercapai dan ini menjadi pemicu bagi karya-karya lain yanag akan dirilis kemudian.
Baca Juga : Terbang Bersama Flea dalam Hidup Penuh Kegilaan