Berbeda dengan Elephant Kind yang digawangi oleh beberapa kepala, Bam Mastro begitu leluasa dalam berpikir dan bergerak di proyek solonya ini. Bam kembali menuangkan kegelisahan seperti dalam album mini sebelumnya, namun dengan cara yang berbeda.
“EP kedua masih merangkum apa yang ada di benak saya, kegelisahan yang saya rasakan dari sudut pandang saya pribadi. Hanya saja, kali ini dikemas begitu berbeda dibandingkan EP pertama, I Bleach My Skin yang berbicara tentang kekesalan saya terhadap perbedaan warna kulit dan ras di mana orang Indonesia seakan meninggikan orang-orang asing. Untuk musiknya, dikemas dalam nuansa gelap dan sendu," kata Bam, melalui laporan tertulis yang dikirimkan ke meja redaksi era.id, Jumat (20/4/2018).
"Namun dalam EP I’m An Albino Polar Bear Living In Captivity and I Know Aliens Don’t Exist liriknya memberikan banyak pencerahan ketimbang menggerutu kepada keadaan. Bagi saya, EP kedua ini lebih seru dan memiliki dinamika tersendiri,” tambah Bam.
Satu hal yang menarik perhatian, dalam single bertajuk Hilang, Bam berkolaborasi dengan John Paul Patton dari Kelompok Penerbang Roket. Ya, banyak cara yang dilakukan Bam untuk membuat Hilang menjadi sebuah karya yang memiliki nilai lebih dari materi-materi lainnya.
Bam, dengan vokal dan musiknya yang khas berpadu apik dengan potongan lagu milik band legendaris Indonesia, Black Brothers dan sumbangsih mantan rekan bermusik Bam di Elephant Kind, John Paul Patton dari Kelompok Penerbang Roket.
“Saya merasa ada hal-hal yang bisa dikaitkan untuk trek Hilang ini. Pola yang sudah saya buat sebelumnya cocok dileburkan dengan lagu Hilang milik Black Brothers. Dan Coki (John Paul Patton) juga memiliki ruang untuk ikut serta dalam lagu ini. Saya senang bisa menyampaikan sebuah rasa kehilangan yang mendalam dengan cara seperti ini,” tandasnya.