Makan di Hari Lebaran, Rem atau Gas Terus?

| 14 Jun 2018 18:17
Makan di Hari Lebaran, Rem atau Gas Terus?
Ilustrasi (Foto: Yudhistira/era.id)
Jakarta, era.id - Lebaran sudah tinggal hitungan jam. Rendang, opor ayam, sayur ketupat dan berbagai makanan istimewa lain sudah di depan mata, bersama berbagai gangguan kesehatan yang membuntuti nikmatnya.

Karenanya, penting untuk tetap sadar diri, dengan menjaga asupan makanan tentunya, supaya berbagai gangguan kesehatan itu enggak muncul. Enggak mau dong berat badan dan kolesterol mendadak naik karena kenikmatan satu hari?!

Bukan kami yang meminta kamu-kamu untuk jaga makan. Tapi, Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F Moeloek. Nila bilang, kadar kolesterol harus dijaga tuh. Kalau kami sih, kami sadar betul bagaimana sulitnya menahan diri dari silaunya meja makan di hari Lebaran.

"Penyakit pascalebaran kolesterol naik, berat badan naik. Saat puasa turun 2 kilogram sehabis Lebaran naik 5 kilo, tolong hati-hati," kata Nila dalam keterangan terulis yang kami terima, Kamis (14/6/2018).

Enggak cuma kolesterol, diabetes melitus dan hipertensi juga jadi penyakit yang biasa membuntuti manusia-manusia yang rakus musiman (kayak aku). Iya, aku, manusia yang beruntung, karena rakusnya cuma di meja makan pas Lebaran saja.

Nah, bukan cuma untuk orang dewasa nih. Imbauan untuk jaga makan juga berlaku buat anak-anak. Sebab, potensi gangguan kesehatan pada anak juga membuntuti pola makan enggak terkendali di hari Lebaran. Sebut diare.

"Anak-anak biasanya ISPA karena dibawa ke sana ke mari dan menjadi batuk pilek. Diare juga ada karena terlalu rakus untuk makan," kata Nila.

Isi Piringku

Pernah dengar istilah "Isi piringku"? Istilah itu diperkenalkan oleh pemerintah, tepatnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengampanyekan pola makan yang baik dan sehat.

Isi piringku adalah penyempurnaan dari kampanye "Empat sehat lima sempurna" yang dahulu sempat digaungkan begitu lantang oleh pemerintah.

"'Isi Piringku' pengganti '4 Sehat 5 Sempurna' ini menyarankan agar porsi makan dalam satu piring berisi 50 persen sayur dan buah, 25 persen karbohidrat, dan 25 persen sisanya lauk pauk," tutur Nila.

Lebih lanjut, Nila mengajak masyarakat untuk menjalankan sunnah puasa Syawal untuk mengendalikan asupan makanan tinggi kolesterol, gula dan kalori di hari Lebaran.

"Itu bagus juga puasa selama enam hari, Lebaran hari kedua langsung puasa saja," kata Nila.

Tags : lebaran
Rekomendasi