Kompolnas Ungkap Pemicu Adanya Anarkis di Tragedi Kanjuruhan: Suporter Jadi Korban-Ambulans Minim

| 11 Oct 2022 10:29
Kompolnas Ungkap Pemicu Adanya Anarkis di Tragedi Kanjuruhan: Suporter Jadi Korban-Ambulans Minim
Stadion Kanjuruhan (Antara)

ERA.id - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) angkat bicara soal kejadian anarkis dan pengerusakan dari tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).

Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan ke sejumlah suporter Aremania dari tragedi itu.

Awalnya, dia menerangkan suporter Aremania turun ke lapangan untuk menyemangati Arema FC yang kalah melawan Persebaya.

"Jadi ini informasi dari suporter ketika kita di Aremania, sebetulnya di dalam itu tidak ada yang melakukan perlawanan. Mereka itu turun ke lapangan itu kebiasaannya Arema, walaupun kebiasaannya itu salah. Karena turun ke lapangan nggak boleh, itu untuk merangkul," kata Wahyurudhanto saat dihubungi, Selasa (11/10/2022).

Wahyurudhanto mengatakan polisi yang berada di dalam stadion langsung melakukan upaya pengamanan ketika melihat ada suporter Aremania masuk ke lapangan. Ketika suporter Aremania di luar stadion mengetahui rekan-rekannya di dalam menjadi korban, mereka emosi.

Emosi mereka naik karena rekan-rekannya yang menjadi korban tidak dibawa ke rumah sakit karena ambulans yang tersedia, minim.

"Mereka emosinya naik di luar ketika korban ada, kemudian yang dibawa (ke rumah sakit), kan ambulans waktu itu hanya ada lima. Dia (ambulans) bawa jenazah kan belum balik lagi, sementara yang datang, yang (ambulans) bantuan belum datang. Situasi itulah yang membuat emosinya panas. Jadi memang suasananya ini chaos," ungkapnya.

Dari tragedi ini, Wahyurudhanto mengatakan crowd management di event pertandingan sepak bola harus dibenahi. Dia pun mengatakan Stadion Kanjuhuruan harus direnovasi agar kejadian ini tidak terulang.

Sebelumnya, Polri telah mengidentifikasi terduga pelaku yang anarkis hingga melakukan pengerusakan di luar Stadion Kanjuruhan.

"Yang jelas sudah kita identifikasi. Dari tambahan CCTV yang kita temukan termasuk juga dari beberapa video dan foto yang kita temukan, kita sudah mengidentifikasi pelaku-pelakunya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/10/2022).

Dedi belum mau bicara banyak. Dia menambahkan Polri juga sedang mendalami temuan minuman keras atau beralkohol di sekitar Stadion Kanjuruhan.

Jenderal bintang dunia ini mengatakan Polri akan fokus untuk memeriksa enam tersangka tragedi Kanjuruhan terlebih dahulu.

"Tapi yang jadi fokus dan konsen bapak Kapolri, selesaikan dulu, Pasal 359, Pasal 360 dan/atau 103 ayat 1 UU 11 Tahun 2002, itu dulu fokusnya. Penyidik harus menuntaskan itu dulu. Harus mampu membuktikan itu dulu karena apa? Jatuh korbannya cukup banyak," kata Dedi.

Rekomendasi