Kehujanan di Sekitar Patung Kuda, Orator Aksi 411: Kalau Hujan Gas Air Mata, Kita Juga Gak Mundur!

| 04 Nov 2022 17:57
Kehujanan di Sekitar Patung Kuda, Orator Aksi 411: Kalau Hujan Gas Air Mata, Kita Juga Gak Mundur!
Peserta aksi 411 sangat bersemangat berunjuk rasa meski hujan mengguyur mereka di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. (Sachril/ERA.id)

ERA.id - Peserta aksi 411 sangat bersemangat berunjuk rasa meski hujan mengguyur mereka di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat (Jakpus).

Terpantau, hujan turun dari sekitar pukul 16.50 WIB tadi. Banyak dari massa aksi yang memakai jaket hujan dan payung. Namun, ada juga massa yang tidak memakai apa-apa untuk melindungi diri dari guyuran air hujan.

Massa tetap semangat mendengarkan orator berorasi dari atas mobil komando. "Hujan air, kalau hujan gas air mata juga kita gak mundur. Kita semua di sini, jangan bubar," ujar orator dari atas mobil komando.

Orator bergantian berorasi dan menyuarakan tuntutannya, yakni meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya.

Spanduk-spanduk dan bendera masih dibentangkan. Ada satu bendera besar berwajah Habib Rizieq Shihab.

Sebelumnya, ratusan peserta aksi 411 tampak memadati lokasi aksi di depan Istana Negara, Jumat (4/11). Pemimpin aksi mengaku kecewa karena Presiden Joko Widodo tak menemui mereka.

"Kita tamu datang baik-baik, tuan rumahnya ada, apa kabur?" tanya pemimpin aksi ke para peserta. Mereka menjawab serempak, "Kabur!"

Pemimpin aksi juga menyampaikan bahwa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) sudah mengirimi surat kepada Istana sebanyak dua kali akan adanya aksi hari ini.

Presiden Joko Widodo sendiri dikabarkan sedang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Mojokerto, Jawa Timur untuk meninjau pabrik bioetanol tebu. Pihak Istana menyatakan kunker ini sudah diagendakan jauh-jauh hari.

"Jadi hari ini Presiden kunker ke Mojokerto, Jawa Timur. Sebetulnya rencananya kunker ke Mojokerto pada 10 Oktober lalu, namun tertunda saat itu," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya, Jumat (4/11).

Rekomendasi