Satu Bulan Sampah Tutupi Kali Prancis, Warga Terserang Gatal-gatal

| 17 Nov 2022 15:34
Satu Bulan Sampah Tutupi Kali Prancis, Warga Terserang Gatal-gatal
Kali Prancis wilayah Dadap, Kabupaten Tangerang (M. Iqbal/ ERA)

ERA.id - Penampakan tak elok terjadi di Kali Prancis wilayah Dadap, Kabupaten Tangerang. Pasalnya, kali tersebut 'dihiasi' tumpukan sampah sejak sebulan terakhir. Bukan hanya menimbulkan bau menyengat, akibat hal itu pun warga terserang penyakit kulit.

Tumpukan sampah sekitar 50 meter di permukaan kali itu membuat seperti lautan sampah. Bahkan, tumpukan sampah yang mirip gundukan tanah ini sulit diurai secara manual.

Warga sekitar, Hariri mengatakan, imbasnya bukan hanya dirasakan pengguna jalan saja. Namun, ketika terjadi rob sampah-sampah kali yang bermuara di laut Pantura ini juga meluap bahkan hingga masuk ke rumah-rumah warga.

"Kayak sampah botol, plastik, styrofoam, serta kayu ini terbawa arus dan tersangkut di jembatan sama ada juga dari limbah industri. Ini sudah lama tapi belum ada petugas yang ngangkutin, ya kami warga sini bersihin manual pelan-pelan," ucapnya, Kamis (17/11/2022).

Hariri menjelaskan, permasalahan sampah yang menghiasi kali tersebut sudah terjadi satu bulan lamanya, bahkan setiap hari tumpukan pun terus bertambah. Maka itu, dirinya berharap pemerintah setempat datang untuk menangani langsung.

"Ya saya sih berharap ada pemerintah itu melihat ya karena sampah ini banyak dampaknya lah warga-warga banyak kegatalan bau menyengat. Kalau petugas ada datang ada keluhan warga doang kalah saya berharap ada pengangkutan sampah sesuai jadwal," ujarnya.

Sementara, warga lainnya, Nuning mengaku imbas dari tumpukan sampah tersebut sudah dirasakan masyarakat. Sejumlah anak-anak dan remaja terserang penyakit kulit dan gatal-gatal pada bagian kaki hingga tangan, secara umum penyakit kulit itu terjadi dihampir setiap bagian tubuh.

"Enggak tahu, tiba-tiba pada muncul (penyakit kulit) aja begitu pada gatal digarukin, berdadah, nyebar, nih entar kering yang satunya entar kaya nimbul lagi gitu, satu kering satu tumbuh. Abis sama aja ke puskemas juga enggak bae-bae, sebentar sih langsung kering dia, pindah lagi ketempat lain, bosen ngobatin timbul lagi timbul lagi," katanya.

Nuning juga berharap, pemerintah langsung turun tangan membersihkan sampah yang sudah menimbulkan dampak penyakit. Sebab, apabila dibiarkan tumpukan sampah disebutnya akan semakin meninggi dan meluap ke jalanan.

Rekomendasi