ERA.id - Alergi akibat gigitan kutu busuk perlu jadi perhatian. Selain tanda-tandanya, masyarakat perlu tahu cara penanganan yang tepat.
Kutu busuk adalah hewan kecil penghisap darah manusia yang biasanya hidup di sela-sela kasur dan kursi. Seperti diketahui, hewan ini telah mewabah di beberapa negara, seperti seperti Prancis, Korea Selatan, dan Singapura.
Serangan kutu busuk yang sudah mewabah tidak bisa dianggap enteng. Terkait hal itu, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, meminta Pemprov DKI Jakarta waspada terhadap wabah kutu busuk.
"Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta harus bergerak cepat untuk mewaspadai masuknya wabah kutu busuk di Ibu Kota," terang Hardiyanto di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Menurutnya, kewaspadaan perlu dimiliki sebab jumlah kasus wabah kutu busuk telah meningkat di Singapura. Dia juga meminta Kementerian Kesehatan lebih memperketat pengawasan, utamanya pemantauan di beberapa wilayah yang berdekatan dengan Singapura.
"Terutama pelancong yang dari Singapura maupun negara lain yang berdekatan dengan negara kita perlu lebih diwaspadai, baik dirinya maupun barang-barang bawaannya. Semuanya harus steril," jelasnya.
Tanda Alergi Akibat Gigitan Kutu Busuk dan Cara Mengatasinya
Gigitan kutu busuk bisa memicu alergi. Dokter spesialis kulit dan kelamin, I Gusti Nyoman Darmaputra, menjelaskan bahwa meluasnya bentol-bentol akibat gigitan kutu busuk hingga menyerupai biduran adalah tanda alergi parah. Dia mengatakan, kondisi ini perlu diredakan dengan obat minum.
“Reaksi alergi, kalau yang terparah itu bentolnya bisa menyebar ke seluruh badan, seperti biduran. Gatal dan bentol-bentol,” jelas Nyoman, Selasa (21/11/2023), seperti dilansir Antara.
Nyoman menerangkan, saat kutu busuk menggigit area paha, bentol-bentol dan gatal yang bisa menyebar ke daerah di sekitarnya. Ini adalah reaksi alergi dan butuh obat minum untuk meredakan efek dari penyebaran bentol-bentol dan rasa gatal itu.
Efek gatal yang dialami oleh korban gigitan kutu busuk bisa berbeda-beda. Nyoman menjelaskan, pada orang yang tidak alergi, rasa gatal biasanya mulai mereda dalam waktu satu atau dua hari. Namun, gatal-gatal itu bisa terasa hingga satu minggu, bahkan lebih, jika terjadi pada orang dengan alergi.
“Usahakan, sewaktu muncul harus diobati,” kata Darma.
Dia melanjutkan, alergi akibat gigitan kutu busuk tidak memicu gejala lain seperti sesak napas atau bibir dan mata bengkak. Reaksi terparah dari alergi ini adalah munculnya bentol yang meluar ke seluruh tubuh.
“Kalau gigitan begini biasanya efeknya lokal dan sekitarnya,” kata Darma.
Nyoman menyarankan, jika seseorang merasa digigit kutu busuk sehingga muncul tanda-tanda inflamasi atau peradangan, segera periksakan diri ke dokter. Beberapa tanda yang bisa diketahui adalah tanda gigitan disertai bentol yang bertambah merah, gatal, dan meluas.
Nantinya, dokter akan memberikan resep untuk membeli salep anti-radang atau kortikosteroid. Sementara, jika ada reaksi alergi yang butuh obat minum, dokter akan memberikan resep untuk membeli obat minum, bisa berupa antihistamin atau kortikosteroid.
“Itu harus dalam resep dokter,” terang Darma.
Sebagai pencegahan, Anda juga bisa melakukan langkah tertentu untuk menghilangkan kutu busuk. Kutu busuk di kasur dan kursi perlu disikapi dengan serius agar tidak merugikan nantinya.
Itulah berbagai informasi mengenai tanda alergi akibat gigitan kutu busuk dan cara mengatasinya. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus Era.id.