Polri Dalami Hubungan Warga Papua yang Beli Senpi Ilegal di Filipina dengan Lukas Enembe

| 11 Jan 2023 14:15
Polri Dalami Hubungan Warga Papua yang Beli Senpi Ilegal di Filipina dengan Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe bersama sejumlah pilot (Foto: Antara)

ERA.id - Seorang pilot asal Papua, Anton Gaboy (29) yang ditangkap kepolisian Filipina karena memiliki senjata api (senpi) ilegal, diduga memiliki hubungan dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Dari foto yang didapat dan beredar di media sosial, Anton Gaboy bersama pilot lainnya melakukan foto bersama Lukas Enembe di sebuah ruangan. Mereka semua melakukan salam komando saat difoto.

Belum diketahui hubungan apa yang dimiliki Anton dengan Lukas. Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan pihaknya sedang mendalami hal tersebut.

"Hubungannya sedang didalami," kata Krishna kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).

Krishna hanya menambahkan Anton Gaboy memiliki istri yang seorang perawat dan dua anak. Keluarga Anton ini tinggal di Jayapura.

Dari hasil koordinasi Mabes Polri ke otoritas setempat, Krishna mengungkapkan Anton Gaboy membeli senjata api itu dari seseorang yang belum diketahui nama aslinya di kawasan Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.

Jenderal bintang dua ini menerangkan senpi itu sebenarnya akan dibawa ke tanah air dan diberikan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Krishna Murti.

"(Organisasi Papua itu maksudnya) iya benar KKB," tambahnya saat kembali dikonfirmasi.

Sebelumnya, Anton Gaboy ditangkap bersama dua rekannya yang merupakan warga Negara Filipina karena diduga memiliki senjata api ilegal oleh kepolisian Filipina, pada Sabtu (7/1).

Polri membenarkan penangkapan Anton dan menyebut, tersangka ini mengaku berprofesi sebagai pilot.

"Membenarkan bahwa yang bersangkutan (Anton Gaboy) adalah warga negara Indonesia yang ditangkap bersama dua warga negara Filipina. Sementara dari hasil interogasi pekerjaan yang bersangkutan adalah pilot yang bekerja di Filipina," kata Irjen Krishna Murti kepada wartawan, Senin (9/1).

Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menerangkan Korps Bhayangkara akan berkoordinasi dengan kepolisian Filipina untuk melakukan investigasi gabungan.

Dedi belum bicara banyak mengenai kasus ini. Jenderal bintang dua ini hanya menerangkan Anton Gaboy ditangkap karena tak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan senjata api.

"Betul para pelaku tidak dapat menunjukan dokumen kepemilikan senjata api atau illegal sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut," ujar Dedi.

Rekomendasi