11 TKW Tertipu Penggandaan Uang Wowon Cs, Begini Modus Pelaku

| 26 Jan 2023 16:13
11 TKW Tertipu Penggandaan Uang Wowon Cs, Begini Modus Pelaku
Tersangka Wowon Cs. (Dok. Istimewa)

ERA.id - Tiga tersangka pembunuh berantai di Bekasi dan Kabupaten Cianjur ternyata melakukan penipuan juga juga terhadap 11 tenaga kerja wanita (TKW) dengan modus penggandaan uang. 

Sebelas TKW itu ialah Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene, dan Sulastini. Sedangkan, nama ketiga tersangka yaitu, Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Dulloh (63) dan Muhammad Dede Solehudin (35). 

Hasil pemeriksaan sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, bahwa Hana telah memberikan uang sekira Rp288 juta dan Aslem menyerahkan Rp75 juta ke tersangka serial killer ini.

"Untuk Aslem diketahui telah mengikuti penggandaan uang ini selama 6 tahun yang bersangkutan bekerja, dengan kerugian sekitar Rp288 juta. Kemudian untuk Hana telah mengikuti penggandaan uang selama 2 tahun, dengan kerugian sekitar Rp75 juta," kata  Trunoyudo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Kedua korban ini rutin mengirimkan uang kepada para tersangka setiap bulannya. Aslem dan Hana mengetahui adanya penggandaan uang ini dari Yeni dan Siti.

Trunoyudo menjelaskan modus tersangka menipu korbannya dengan menggunakan amplop. 

"Di mana amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban hingga kemudian korban percaya penggandaan uang tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, polisi mengungkap Wowon memainkan dua figur saat melakukan tindak kejahatan. Selain menjadi Wowon, tersangka ini memerankan sosok yang bernama Aki Banyu.

Aki Banyu adalah sosok yang memerintahkan Dede dan Dulloh untuk melakukan pembunuhan. Kedua tersangka serial killer ini menganggap Aki Banyu sebagai sosok yang sakral.

"Aki Banyu ini bahkan yang sangat unik, pelaku lain Dulloh dan Dede baru tahu pada proses pemeriksaan ini Wowon atas nama Aki Banyu ini," kata Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (25/1).

Rekomendasi