ERA.id - Polisi mengungkapkan kronologi pengemudi sedan Mazda menodong sopir taksi online, Hendra, dengan pistol di ruas tol Jakarta-Tangerang, tepatnya di sekitar exit Tol Tomang, Jakarta Barat, Kamis (4/5) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan kejadian berawal ketika Hendra ingin pindah jalur saat di jalan tol, namun tiba-tiba dihalangi pelaku.
"Di mana pelapor menyatakan kejadian bermula saat pelapor hendak pindah jalur di jalan Tol Tomang, dan secara tiba-tiba ada satu unit mobil sedan Mazda dengan plat nomor 10011-VII menikung korban dan langsung marah-marah," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
DAN TERJADI LAGI
— Tak terima mobilnya disalip, Pengendara Plat Dinas Polri Pukul dan Todongkan Pistol ke Supir Taksi Online pic.twitter.com/Ny1N54yfdH
— Miss Tweet (@Heraloebss) May 5, 2023
Pelaku dan korban berhenti. Wajah Hendra pun dipukul beberapa kali oleh pelaku dan setelah itu, korban ditodong pistol. "Setelah kejadian itu, korban melapor ke Polda Metro Jaya," ucapnya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Hasil penelusuran sementara, pelat dinas Polri yang dipakai pelaku di mobil Mazda-nya merupakan pelat palsu.
"Sedangkan untuk kendaraan sedan Mazda nopol 10011-VII yang digunakan terlapor, tidak terdaftar dalam register Biro Logistik Polda Metro Jaya dan tidak sesuai peruntukannya atau bisa dikatakan palsu plat nomornya," ujar Trunoyudo.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan aksi seorang pria yang diduga menaiki mobil berpelat Polri dan melakukan aksi "koboi" serta melakukan pemukulan ke sopir taksi online, Hendra.
Kejadian ini diduga karena pria itu tak terima disalip. Pria ini menghampiri Hendra sambil membawa pistol.
"Apa a****g udah motong gue nggak ada bilang sorry sorry-nya lu a****g," ucap pria tersebut dilihat di akun Instagram @terang_media, hari ini.
Korban pun ditampar beberapa kali oleh pelaku. Pria ini memaki Hendra dan memintanya untuk turun, namun tak diindahkan korban. Seorang wanita yang diduga penumpang Hendra pun seperti ketakutan dan sesekali berucap "Pak, tolong".