ERA.id - Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus dugaan pelecehan seksual pada Selasa (5/3/2024) hari ini.
Edie datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta, bersama kuasa hukumnya, Faizal Hafied dengan mobil Toyota Alphard. Rektor nonaktif UP ini memakai jaket krem dengan topi putih.
Dia hanya melambaikan tangan ke awak media yang telah menunggunya dan langsung berjalan masuk ke ruang pemeriksaan.
Faizal menyebut kliennya membawa sejumlah bukti-bukti untuk diberikan kepada penyidik dalam pemeriksaan hari ini. Edie disebutnya siap menjalani pemeriksaan pada hari ini.
"Kita bawa bukti-bukti yang cukup baik untuk bisa mengklarifikasi dan bisa menjelaskan kasus yang diduga kepada prof agar bisa terang benderang," kata Faizal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Namun dia tak merinci bukti-bukti apa yang akan diserahkan kepada penyidik. Dia hanya berharap nama baik kliennya bisa dipulihkan usai memberi klarifikasi.
Sebelumnya, Edie Toet Hendratno telah selesai diperiksa terkait kasus dugaan pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, pada Kamis (29/2). Faizal Hafied menyebut kasus pelecehan seksual ini merupakan pembunuhan karakter terhadap kliennya.
"Jadi ini kental sekali karena ada pemilihan rektor di bulan maret ini, ada pelaporan pelaporan sehingga mendiskreditkan klien kami. sehingga ini merupakan juga pembunuhan karakter bagi klien kami," kata Faizal, Kamis (29/2).
Faizal menduga kasus dugaan pelecehan ini dimunculkan oleh sejumlah pihak karena saat ini ada pemilihan rektor UP.
"Jadi kalau tidak ada pemilihan rektor, maka kasus ini tidak akan ada LP (laporan polisi)," ujarnya.