Tol Jakarta-Cikampek Tetap Berlakukan Contraflow Pasca Kecelakaan Maut di KM 58

| 09 Apr 2024 08:05
Tol Jakarta-Cikampek Tetap Berlakukan Contraflow Pasca Kecelakaan Maut di KM 58
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan. (Istimewa)

ERA.id - Rekayasa lalu lintas selama musim mudik Lebaran 2024 dengan sistem contraflow atau lawan arus tetap diterapkan di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 47-KM 70.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, penerapan contraflow di KM 47-KM 70 dimungkinkan karena memiliki jarak hanya 22 kilometer. Sehingga tidak diterapkan sistem one way atau satu arah.

"Kenapa contraflow, karena jarak dari KM 47 ke KM 70 ini dianggap jarak yang memungkinkan, 22 kilometer," kata Aan, dikutiip dari Antara, Selasa (9/4/2024).

Menurutnya, penerapan one way di jalur tersebut pernah dilakukan pada 2023 lalu. Namun berimbas kepada kendaraan dari arah Bandung.

Sementara terkait dengan kecelakaan maut di KM 58 yang menewaskan 12 orang, aparat gabungan akan menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan evaluasi.

Tak menutup kemungkinan ada fomulasi baru rekayasa lalu lintas pada arus balik mudik. Tapi juga bisa saja tetap menggunakan sistem contraflow.

"Dengan kejadian ini, nanti pada arus balik, mungkin ada formula baru. Nanti akan kami icarakan dengan seluruh stakeholder yang ada. Tentunya, semua ini untuk keselamatan dan kelancaran," kata Aan.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengaku, pihaknya masih melakukan evaluasi untuk melihat apakah ada hubungannya antara sistem contraflow dengan kecelakaan yang terjadi di KM 58.

Dia memastikan, dalam evaluasi nanti akan memanfaatkan semua data yang dimiliki seperti catatan yang diperoleh melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV, maupun hasil oleh tempat kejadian perkara.

"Sehinngga demikian, ini semua bisa digunakan untuk dilakukan perbaikan ke depan," ucapnya.

Sebagai informasi, telah terjadi kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58 sekitar pukul 07:04 WIB pada Senin (8/4).

Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan yaitu Daihatsu GrandMax, Daihatsu Terios, dan Bus Prima Jasa.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, peristiwa itu berawal dari kendaraan Granmax yang berjalan di jalur contraflow mencoba menepi ke bahu jalan karena ada masalah pada kendaraanya.

Kecelakaan terjadi saat satu unit bus dari arah Cikampek tak bisa menghindar dari mobil Grandmax yang mencoba menepi ke bahu jalan.

Tabrakan pun terjadi hingga menyebabkan mobil Grandmax terbakar di lokasi.

Selain itu, satu unit mobil Terios juga terbakar dampak dari kecelakaan tersebut.

Hingga saat ini diketahui 12 orang penumpang Grandmax dinyatakan meninggal dunia. Namun belum seluruhnya terindentifikasi. 

Rekomendasi