Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang Ternyata Dibunuh Ponakan Pakai Golok Pemotong Kelapa

| 13 May 2024 14:25
Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang Ternyata Dibunuh Ponakan Pakai Golok Pemotong Kelapa
Ilustrasi pembunuhan (Era.id)

ERA.id - Polisi menyampaikan AH (32), pria yang tewas terbungkus sarung, di perumahan kawasan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (11/5), tewas dibunuh oleh keponakannya sendiri, FA (23).

"Dia usaha buka toko kelontong di situ. Terus dia tinggal di situ sama ponakannya, yang mana pelakunya itu si ponakannya itu," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully kepada wartawan, Senin (13/5/2024).

Titus belum mengungkapkan motif dan kronologi kejadian ini. Dia hanya menyebut korban tewas dibunuh oleh FA dengan golok.

"(Korban dibunuh) pakai golok, itu golok buat motong kelapa. Jadi di sebelah kiri warung Madura (milik korban) itu ada yang jualan kelapa," tambahnya.

Dia lalu menjelaskan korban memiliki usaha warung kelontong yang buka 24 jam di kawasan Kampung Dukuh, Ciputat, Tangsel. FA sendiri bekerja di warung AH dari empat bulan lalu.

Pelaku membunuh AH pada Jumat (10/5) sore. Usai membunuhnya dengan, FA membuang jasad korban ke perumahan di kawasan Pamulang.

"Jadi si korban dibunuh di warungnya dibawa sama pelaku di lokasi pembuangan," ujarnya.

Sebelumnya, polisi mengungkapkan terdapat sejumlah luka di tubuh mayat pria terbungkus sarung yang ditemukan di kawasan Pamulang. Satu di antara luka itu yakni leher hampir putus.

"Dari hasil pengecekan di TKP didapati luka leher digorok hampir putus, di tangan kiri luka bacok sebanyak dua kali. Jari manis kanan putus, kelingking hampir putus sebelah," kata Kapolsek Pamulang Kompol Ghulam Nabhi kepada wartawan, Sabtu (11/5).

Mayat ini pertama kali ditemukan warga sekitar pada Sabtu pagi. Saat dilakukan olah TKP, korban diketahui memakai baju abu-abu dan celana pendek.

Usai dilakukan olah TKP, jasad itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk ditangani lebih lanjut.

Rekomendasi