Bikin Warga Bahagia Tak Cukup dengan Buka Bioskop

| 28 Aug 2020 13:12
Bikin Warga Bahagia Tak Cukup dengan Buka Bioskop
Bioskop (Dok. CGV)

ERA.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Satgas Penanganan COVID-19 sedang melakukan kajian untuk membuka kembali bioskop atau sinema yang selama ini ditutup karena pandemi COVID-19.

Alasan akan dibukanya kembali bioskop karena menonton film dianggap bisa membuat warga bahagia sehingga akan membangkitkan daya tahan tubuh (imunitas).

Dosen Departemen Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Aulia Iskandarsyah mengatakan bahwa pembukaan bioskop bukan menjadi salah satu cara membangkitkan imunitas. Masih banyak cara lain agar warga merasa bahagia.

"Kalau disebut bahagia adalah cara meningkatkan imun, saya katakan benar, tapi kalau konteksnya ditujukan untuk membuka bioskop, itu sangatlah jauh sekali,"jelas Aulia kepada era.id, Jumat (27/8).

Aulia menilai, ruang bioskop yang tertutup sangat rentan terhadap penyebaran virus korona, melihat jumlah kasus harian korona masih terbilang banyak, selain itu dilihat dari kondisi ruangan bioskop jauh dari paparan sinar matahari.

"Tingkat imun seseorang tidak bisa kita tebak, apalagi masih banyaknya OTG yang tidak bisa kita deteksi hanya dengan cek suhu atau protokol kesehatan yang biasa dilakukan, ditambah ruangan bioskop yang tertutup, menurut saya ini malah bisa menjadi kasus baru peninkatan virus korona," paparnya.

Dia juga menjelaskan, di era yang serba digital, cara menikmati film bukan hanya menonton bioskop yang biasanya dinikmati kalangan tertentu, banyak platfrom digital untuk menonton film.

Selain itu, ada cara yang lebih aman dibanding nonton dalam bioskop yaitu drive-in cinema, cara ini sudah dilakukan oleh Ancol dan baginya ini memenuhi syarat physical distancing.

"Saat ini, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebahagiaan masyarakat, membuka kembali bioskop perlu adanya pengkajian serius berdasarkan data ilmiah yang bisa menjamin kesehatan masyarakat, bagi saya menerapkan protokol di bioskop tidak sama dengan menerapkan protokol di tempat makan yang terkena paparan sinar matahari dan mengatur kursi dengan memberikan jarak sesuai ketentuan," ulasnya.

Lagipula menonton film bukanlah kebutuhan primer bagi masyarakat.

"Kebutuhan dimasa pandemi, masyarakat lebih membutuhkan barang untuk kebutuhan sehari-hari, juga perlindungan kesehatan yang bisa membuat mereka lebih produktif," ucapnya.

Tags : bioskop
Rekomendasi