Detik-detik Ulama Besar Tangerang KH Edi Junaedi Meninggal Dunia Usai Berikan Sambutan, Tinggalkan Duka Mendalam

| 15 Sep 2021 16:14
Detik-detik Ulama Besar Tangerang KH Edi Junaedi Meninggal Dunia Usai Berikan Sambutan, Tinggalkan Duka Mendalam
Detik-detik KH Edi Junaedi saat wafat

ERA.id - Ulama besar sekaligus mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, KH Edi Junaedi Barmawi tutup usia. KH Edi menghembuskan nafas terakhirnya saat acara Rapat Kerja Daerah MUI Kota Tangerang, Rabu, (15/9/2021).

Detik-detik KH Edi meninggal sempat terekam dalam video berdurasi 30 detik yang tersebar. Nampak KH Edi yang tengah duduk di kursi tak sadarkan diri. Sontak hal itu membuat panik orang-orang disekitar.

Mereka pun langsung memberikan pertolongan, namun nyawa KH Edi sudah tak tertolong lagi. Dia pun langsung dibawa ke rumahnya di kawasan Karawaci.

Wafatnya KH Edi pun meninggalkan luka mendalam. Betapa tidak? Dia yang merupakan ulama besar di Kota Tangerang ini kerap menjadi guru bagi masyarakat.

Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin mengatakan dirinya sangat kehilangan sosok KH Edi yang bersahaja. Kata dia, nasihat-nasihat KH Edi akan selalu membekas dalam sanubarinya.

"Kami sangat kehilangan, orang ya selalu mau menerima dan merespon informasi dan persoalan yang kami sampaikan, memberikan solusi, masukan," ujarnya di Gedung MUI Kota Tangerang saat menghadiri acara tersebut.

Ada satu Kalimat KH Edi yang selalu teringiang-nginang kata Sachrudin yakni soal kesabaran.

"Sabar itu ternyata adalah sebuah perahu kehidupan ibarat kita tengah mengarungi kehidupan. Kalau perahu besar kita tidak terguncang dengan ombak. Begitu juga dengan kehidupan, kalo kita punya kesabaran yang tinggi, kita tidak pernah panik , tidak pernah galau karena kita yakin kalau semua ini urusan yang allah, kehendak nya. Kita yakin Allah berkehendak tidak ada yang sulit, karena tidak ada satu orang pun yang menghalangi nya. Itu yang sering dia sampaikan kepada saya," jelasnya.

Kalimat itu pun selalu disampaikan pula oleh masyarakat tatkala melalukan edukasi atau pembinaan. Pasalnya, Kalimat tersebut mudah diterima masyarakat.

"Saya juga sering sampai kan ke masyarakat saat melakukan edukasi, itu bahasa beliau sering saya gunakan. dan mudah diterima dimasyarakat," katanya.

Ketua MUI Kota Tangerang, Baijuri Khotib mengatakan KH Edi merupakan sosok yang menjadi panutan umat Islam. Sehingga, dirinya pun merasa sangat kehilangan. Namun demikian, kata dia ajal itu pasti kendati tidak ada yang seorang pun yang mengetahui waktunya.

"Beliau sosok yang panutan, konsistensi , perjuangan, idealis, Istiqomah," ujarnya.

Banyak kenangan bersama KH Edi kata Baijuri. Betapa tidak ?, 15 tahun KH Edi menjadi bagian penting di MUI Kota Tangerang.

"Beliau guru bagi saya dan kita , 15 tahun di MUI dan banyak kenangan," katanya.

Rekomendasi