ERA.id - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami penurunan.
Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI dr Tugas Ratmono menyebutkan pasien COVID-19 Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah di bawah 500 orang.
Mayjen TNI dr Tugas Ratmono dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan jika terus stabil di bawah 500 orang, maka diperkirakan pandemi COVID-19 sudah memasuki tahap landai.
Namun, semua pihak tetap diharapkan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan agar pandemi COVID-19 benar-benar menuju titik akhir.
“Alhamdulillah, trennya terus menurun. Mudah-mudahan berlanjut dan stabil di bawah 500,” kata Mayjen Tugas Ratmono.
Menurut dokter militer yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI itu, jumlah pasien COVID-19 data pada Minggu sebanyak 493 orang. Dengan jumlah 493 pasien, angka hunian sebesar 6,25 persen dari total kapasitas hunian adalah 7.894 ranjang rawat inap.
Penurunan jumlah tersebut karena pasien yang sembuh dan kemudian pulang lebih banyak dari pasien yang masuk.
“Hari ini pasien masuk untuk rawat inap 35 orang, sedangkan pasien yang pulang 38 orang. Jadi jumlah akhir pasien menurun,” kata dia.
Mayjen Tugas Ratmono menceritakan saat ia pertama kali menjabat Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada 30 Juni 2020, jumlah pasien COVID-19 saat itu sebanyak 589 orang. Setelah itu jumlah pasien terus meningkat hingga puncaknya mencapai 7.167 pada 30 Juni 2021.
“Saat ini 493 pasien, berarti sudah lebih rendah dibandingkan angka di akhir Juni 2020 saat saya mendapat amanah memimpin RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Semoga angkanya terus turun,” katanya.
Secara kumulatif, jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah mencapai angka ratusan ribu orang, tepatnya 100.277 pasien.
“Angka kesembuhannya 98,23 persen,” kata dia lagi.
Mayjen Tugas mengajak semua pihak untuk terus menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Menurutnya kewaspadaan dengan cara mematuhi protokol kesehatan 5M adalah hal terpenting agar kasus COVID-19 tidak kembali naik.
“Saya sudah lebih dari setahun di sini. Dari data-data, jika ada kelengahan dalam menjalankan protokol kesehatan, pasti pasien yang datang meningkat. Jumlah pasien di Wisma Atlet ini menggambarkan secara akurat kondisi pandemi COVID-19,” ujarnya.