ERA.id - Mahasiswa yang mendapat kekerasan oleh polisi saat demo di Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Fariz Amrullah baru merasakan dampak kesehatan, sehari pascakejadian tersebut. Dia mengaku merasakan sakit pada bagian pundak, leher dan kepala.
"Pundak, leher enggak bisa digerakkan sama kepala agak keliyengan," ujarnya Jumat, (15/10/2021).
Pria yang tergabung dalam kelompok Mahasiswa Tangerang Raya (Himata) ini juga mengaku sering mengalami sakit kepala. Hal ini pun sempat membuatnya muntah-muntah.
"Sama tadi pagi sedikit muntah-muntah sama engap (sulit nafas)," katanya.
Rekan korban, GM membenarkan kondisi yang dialami Fariz tersebut. Kondisi itu didapat setelah kekerasan diterima Fariz dari polisi.
"Iya benar, karena kebanting kemarin," ungkap GM.
GM mengatakan atas kondisi yang dialami tersebut, kini Fariz tengah dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Kabupaten Tangerang.
"Sedang dirawat di salah satu rumah sakit," jelasnya.
Diketahui, Fariz dibanting oleh polisi berinisial NP saat demo tepat di Hari Ulang Tahun Kabupaten Tangerang yang ke 398, Rabu, (13/10/2021). Awalnya, Fariz dipiting dari belakang oleh polisi tersebut kemudian ditarik.
Dengan keadaan tangan yang sudah terkunci Fariz kemudian dibanting. Aksi represif polisi itu pun terekam dalam video berdurasi 48 detik yang sudah tersebar luar di media sosial. Nampak Fariz dibanting dengan kondisi bagian punggung terjatuh lebih dulu.
Fariz pun langsung mengalami kejang-kejang hingga akhirnya tak sadarkan diri. Sebelumnya akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas kejadian itu. Oleh sebab itu, Polres Kota Tangerang dan Pemerintah Kabupaten Tangerang akan mengecek keadaan Fariz rutin.
"Bupati dan Kapolres responsif memberikan pelayanan kesehatan kepada mas Fariz. Untuk dilakukan medical check up. Lengkap demi kebaikan mas Fariz. Karena yang bersangkutan sedang pengobatan penyakit yang lain," jelasnya.
Kalau sebelumnya Fariz mendapat pelayanan medis di Rumah Sakit Harapan Mulya. Kini, Fariz mendapat pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi.
"Kita sengaja. Bupati dan saya membawa yang bersangkutan untuk medical check up dan harus istirahat di Rumah Sakit Ciputra. Itu inisiatif kita. Untuk berikan pelayanan kesehatan yang baik untuk Fariz. Termasuk penyembuhan penyakit yang lain sebelum insiden kemarin," tutur Wahyu.
Atas kejadian itu pula Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro hingga Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar telah meminta maaf atas insiden tersebut. Sedangkan polisi pelaku pembantingan NS dan korbannya Fariz Amrullah sudah berdamai.